Doa sholat dhuha yang sangat populer ini dicantumkan oleh Asy Syarwani dalam Syarh Al Minhaj dan disebutkan pula oleh Ad Dimyathi dalam I’anatuth Thalibiin. Berikut ini bacaan doanya, tulisan Arab, latin, terjemah dan tafsirnya.
Doa Sholat Dhuha Arab dan Latin
Berikut ini doa sholat dhuha dalam tulisan Arab dan latin:
اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ
اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقَى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ
آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Alloohumma innadh dhuhaa-a dhuhaa-uka, wal bahaa-a bahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrota qudrotuka wal ‘ishmata ‘ishmatuka.
Alloohumma inkaana rizqii fis samaa-i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana mu’assiron fayassirhu, wa inkaana harooman fathohhirhu, wa inkaana ba’iidan faqorribhu bihaqqi dhuhaa-ika wa bahaa-ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudrotika.
Aatinii maa aataita ‘ibaadakash shoolihiin.
Baca juga: Waktu Sholat Dhuha
Terjemah Artinya Bahasa Indonesia
Berikut ini terjemah doa sholat dhuha dalam bahasa Indonesia:
Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, kekuasaan adalah kekuasaan-Mu,penjagaan adalah penjagaan-Mu.
Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu dan kekuasaan-Mu.
Berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hambaMu yang shalih
Baca juga: Qiyamul Lail
Asal Usul Doa Sholat Dhuha
Tidak ada doa sholat dhuha yang secara khusus diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Karenanya kita tidak akan menemukannya dalam kitab-kitab hadits seperti kutubus sittah.
Doa sholat dhuha ini juga tidak kita dapati dalam kitab-kitab Fiqih terkemuka. Misalnya dalam Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq, Fiqih Islam wa Adillatuhu karya Syaikh Wahbah Az Zuhaili, Fikih Empat Madzhab karya Syaikh Abdurrahman Al Juzairi maupun Fiqih Manhaji mazhab Imam Syafi’i.
Seperti disinggung di atas, doa ini dicantumkan oleh Asy Syarwani dalam Syarh Al Minhaj dan disebutkan pula oleh Ad Dimyathi dalam I’anatuth Thalibiin.
Meskipun bukan berasal dari hadits Nabi, boleh-boleh saja seseorang membaca doa tersebut dan doa lainnya asalkan baik. Bahkan, diperbolehkan pula berdoa dengan bahasa Indonesia jika seseorang tidak bisa bahasa Arab. Karena itu doa sholat dhuha ini dibaca di luar sholat. Yakni setelah sholat dhuha.
Tafsir Doa Sholat Dhuha
Ada yang tidak memperbolehkan doa ini dengan alasan isinya seperti memaksa Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sesungguhnya, doa ini tidaklah memaksa Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidak seorang pun bisa memaksa Allah dan redaksi doa ini juga tidak memaksa melainkan memohon dengan penuh harap.
Mengagungkan Allah
اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ
Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, kekuasaan adalah kekuasaan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu.
Bacaan doa ini adalah pengakuan bahwa segala keunggulan dan kebaikan di dunia ini adalah milik Allah semata. Manusia tidak memiliki apa pun dan pada hakikatnya tidak kuasa atas apa pun.
Waktu dhuha adalah waktu dhuha milik Allah. Manusia tidak kuasa menentukan apa pun di waktu ini dan juga di seluruh waktu yang ada.
Manusia juga tidak tidak memiliki keagungan apa pun, meskipun ia seorang pejabat, meskipun ia seorang pemimpin. Keagungan hanyalah milik Allah.
Ia juga perlu menyadari bahwa segala keindahan di dunia ini adalah milik Allah. Mulai dari keindahan alam semesta, keindahan bumi, keindahan pemandangan sampai keindahan manusia sebagai makhluk yang diciptakan fi ahsanit taqwim. Semuanya milik Allah.
Ia juga harus sadar, bahwa tidak ada kekuatan kecuali kekuatan dari Allah dan milikNya. Meskipun ada orang yang secara fisik disebut kuat atau secara otoritas disebut memiliki kewenangan dan kekuatan, sesungguhnya seluruh kekuatan adalah milik Allah.
Ia juga menyadari bahwa tidak ada kekuasaan kecuali milik Allah. Meskipun ada orang yang disebut penguasa, sesungguhnya segala kekuasaan adalah milik Allah.
Demikian pula, tak ada yang bisa memberinya penjagaan kecuali Allah. Allah-lah Dzat yang kuasa menjaga seluruh makhluk dan makhluk bahkan tak kuasa menjaga dirinya sendiri.
Minta Rezeki dengan Penuh Harap
اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقَى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ
Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu dan kekuasaan-Mu.
Inilah yang diminta seorang hamba dengan doa ini. Ia minta rezeki hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan permintaan penuh harap.
Sekiranya rezekinya masih di langit, ia minta diturunkan. Sekiranya rezekinya masih di dalam bumi, ia minta dikeluarkan. Sekiranya rezekinya sulit, ia minta dimudahkan. Sekiranya ada jalan haram, ia minta rezeki dari jalan yang halal. Sekiranya rezekinya masih jauh, ia minta didekatkan.
Ia minta dengan penuh harap, dengan menyebut dhuha-Nya, keagungan-Nya, keindahan-Nya, kekuatan-Nya dan kekuasaan-Nya.
Inti Permintaan
آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hambaMu yang shalih
Ini juga yang diminta oleh hamba dengan doa sholat dhuha ini. Bahkan ini adalah intinya. Yakni minta anugerah sebagaimana yang dianugerahkan kepada orang-orang shalih. Yakni keshalihah, ketaatan, ketaqwaan, dan keberkahan.
Demikian doa sholat dhuha dalam bahasa Arab, tulisan latin dan terjemah bahasa Indonesia. Juga disertakan keterangan dan tafsir atas doa tersebut. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/WebMuslimah]
*Pembahasan lengkap mulai dari keutamaan, tata cara, niat dan doanya bisa dibaca di artikel Niat Sholat Dhuha