Idul Fitri akan segera tiba. Insya Allah Idul Fitri 1446 serentak bersamaan antara Pemerintah, NU, dan Muhammadiyah. Yakni jatuh pada hari Senin, 31 Maret 2025. Namun, kepastiannya kita tunggu keputusan Pemerintah.
Saat Idul Fitri, ucapan yang sering kita dengar adalah taqabbalallahu minna wa minkum. Ia bukan ucapan biasa. Ada lima keutamaan taqabbalallahu minna wa minkum. Apa saja? Kita mulai dari arti dan asal usul ucapan ini.
Asal Usul dan Arti Taqabbalallahu Minna Wa Minkum
Berbeda dengan ucapan lainnya, taqabbalallahu minna wa minkum merupakan ucapan Idul Fitri yang berasal dari para sahabat Nabi. Bahkan, merupakan hadits taqriri.
Para sahabat mencontohkan, saat bertemu di hari Idul Fitri, mereka mengucapkan:
تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَ مِنْكُمْ
(taqobbalalloohu minna wa minkum)
Artinya:
Semoga Allah menerima (puasa dan amal) dari kami dan (puasa dan amal) dari kalian.
Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Fathul Bari menjelaskan, “Para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila bertemu di hari raya, mereka mengucapkan kepada sebagian lainnya: taqabbalallahu minna wa minka.”
Dalam Fiqih Sunnah, Sayyid Sabiq juga menjelaskan hal senada. Sayyid Sabiq menjelaskan, ucapan ini bukan hanya untuk Idul Fitri, tetapi juga untuk Idul Adha. Hal ini berdasarkan riwayat dari Jubair bin Nafir, ia mengatakan, “Apabila sahabat-sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertemu pada hari raya, mereka saling mengucapkan taqabbalallahu minna wa minkum.”
Ucapan yang merupakan doa ini sangat tepat. Sebab sebelum hari raya, pasti ada puasa dan amal-amal lain yang mendahuluinya. Sebelum Idul Fitri ada puasa Ramadhan selama sebulan penuh. Malamnya juga ada qiyamu Ramadhan berupa shalat tarawih. Ada pula amal-amal lain yang secara umum jauh meningkat melebihi bulan-bulan lainnya. Di akhir Ramadhan juga ada kewajiban zakat fitrah. Lalu pada 1 Syawal pagi ada sholat idul fitri.
Dengan ucapan ini, sesama muslim saling mendoakan semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menerima puasa mereka. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menerima shalat lima waktu, shalat tarawih, tilawah Al-Qur’an atau tadarusan, zakat, dan sedekah. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menerima semua amal shalih mereka.
Baca juga: Arti Minal Aidin wal Faizin
Keutamaan Taqabbalallahu Minna wa Minkum

Berbeda dengan ucapan Idul Fitri lainnya, taqabbalallahu minna wa minkum memiliki banyak keutamaan. Nah, berikut ini lima keutamaan taqabbalallahu minna wa minkum:
1. Menghidupkan sunnah
Meskipun ucapan lain (misalnya minal aidin wal faizin) boleh, ucapan taqabbalallahu minna wa minkum memiliki keutamaan tersendiri yakni menghidupkan sunnah taqriri. Sebab para sahabat mencontohkannya dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan legalitasnya.
Salah satu keutamaan besar menghidupkan sunnah adalah mendapatkan pahala seperti pahala orang-orang yang mengikutinya.
مَنْ أَحْيَا سُنَّةً مِنْ سُنَّتِى فَعَمِلَ بِهَا النَّاسُ كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا لاَ يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا
Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku, kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. (HR. Ibnu Majah; shahih lighairihi)
Jadi, ketika kita mempopulerkan ucapan ini, kemudian orang lain mengamalkannya, insya Allah kita akan mendapatkan pahala seperti pahala mereka tanpa mengurangi sedikitpun pahala mereka.
2. Berpahala
Bahkan, kalaupun tidak ada yang mengikuti, atau karena semua orang sudah mengucapkan doa ini, kita tetap mendapatkan pahala dari ucapan doa ini. Sebab ucapan ini termasuk kalimat yang baik (kalimat thayyibah) yang menyebut nama Allah dan mengagungkan-Nya, berdoa dan berharap kepada-Nya, serta mendoakan sesama muslim. Semua ini adalah kebaikan yang mendatangkan pahala.
Kalimat ini juga merupakan syiar Islam yang begitu orang mendengar, ia akan ingat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semua ini juga mendatangkan pahala.
Mengamalkannya juga bukti cinta Allah yang tentu saja berpahala dan mendatangkan ampunan-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Ali Imran: 31)
Baca juga: Jawaban Minal Aidin wal Faizin
3. Mengikuti sahabat
Mengamalkan taqabbalallahu minna wa minkum merupakan salah satu upaya mengikuti sahabat Nabi radhiyallahu ‘anhum yang pada hakikatnya mengikuti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Tentang orang yang mengikuti sahabat Nabi dengan baik, Allah mengisyaratkan bahwa mereka akan mendapatkan ridha-Nya.
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha terhadap mereka dan mereka ridha kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemeangan yang besar. (QS. At Taubah: 100)
4. Allah akan mengabulkan doa
Allah sangat suka ketika hamba berdoa kepada-Nya. Sebaliknya, Allah murka kepada orang-orang yang menyombongkan diri dengan tidak berdoa kepada-Nya.
Allah telah berfirman akan mengabulkan doa hamba-Nya. Maka, ucapan taqabbalallahu minna wa minkum yang merupakan ucapan doa ini, akan mendatangkan pengabulan dari-Nya.
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS. Al Mu’min: 60)
5. Allah menerima amalnya
Dan inilah inti yang sahabat dan umat Islam seluruhnya menghendaki, sebagaimana inti doa. Yakni semoga Allah menerima amal-amal kita.
Uqbah bin Nafi’ radhiyallahu ‘anhu sang penakluk Afrika, sebelum memfutuhkan Andalusia beliau berdoa dengan doa yang singkat tetapi luar biasa; “Allahumma taqabbal minna” yang artinya “Ya Allah terimalah (amal) dari kami.”
Sebab ia menyadari bahwa yang paling penting adalah Allah menerima amalnya. Apalah artinya amal sebesar jihad dan menaklukkan sebuah negeri jika Allah tidak menerimanya. Karenanya beliau berdoa demikian.
Begitu juga puasa dan seluruh amal kita, kita ingin Allah menerima semuanya. Karenanya kita berdoa mencontoh para sahabat: Taqabbalallahu minna wa minkum. Dan karena Allah telah berjanji akan menerima doa hamba-Nya, kita yakin bahwa jika kita berdoa dengan doa ini, Allah akan mengabulkan-Nya dengan menerima amal kita dan amal saudara yang kita doakan. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/WebMuslimah]