Beranda Tazkiyah Fadhilah Jika Datang Haid, Ini Amalan Muslimah di Hari Asyura

Jika Datang Haid, Ini Amalan Muslimah di Hari Asyura

0
amalan muslimah haid di hari asyura
ilustrasi (realgood)

Setiap muslimah pasti tak ingin menyia-nyiakan puasa asyura. Sebab ia adalah sunnah dengan fadhilah yang luar biasa. Namun bagaimana jika datang haid di hari asyura?

Salah satu sunnah di bulan Muharram adalah puasa asyura. Yakni puasa pada tanggal 10 Muharram. Hukumnya sunnah muakkadah. Keutamannya luar biasa. Bisa menghapus dosa setahun sebelumnya.

سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

Rasulullah ditanya tentang puasa asyura, beliau menjawab, “dapat menghapus dosa setahun sebelumnya.” (HR. Muslim)

Bagaimana Jika Haid?

Selain fadhilahnya bisa menghapus dosa setahun sebelumnya, puasa asyura juga termasuk puasa yang paling utama. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah ditanya.

سُئِلَ أَىُّ الصَّلاَةِ أَفْضَلُ بَعْدَ الْمَكْتُوبَةِ وَأَىُّ الصِّيَامِ أَفْضَلُ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ فَقَالَ أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ الْمَكْتُوبَةِ الصَّلاَةُ فِى جَوْفِ اللَّيْلِ وَأَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ صِيَامُ شَهْرِ اللَّهِ الْمُحَرَّمِ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya, “Shalat manakah yang lebih utama setelah shalat fardhu dan puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?” Beliau bersabda, “Shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat di tengah malam dan puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah (yakni) Muharram.” (HR. Muslim, Abu Dawud, dan Ahmad)

Karenanya sangat tepat bila setiap muslimah ingin menunaikan puasa asyura. Ia mendapatkan ampunan atas dosa setahun sebelumnya sekaligus mendapat pahala sunnah muakkadah dan puasa yang paling utama. Pembahasan lengkap termasuk tata cara dan niat puasa asyura bisa dibaca di artikel Niat Puasa Asyura.

Namun jika datang haid, tentu tak bisa menunaikan puasa asyura. Sebab wanita yang haid, haram baginya berpuasa.

Lalu apa yang harus dilakukan? Pertama, menerima itu sebagai ketentuan Allah. Maka pada poin ini saja sudah mendapat pahala. Sebab haram itu artinya sesuatu yang jika dikerjakan akan mendapat dosa dan jika ditinggalkan akan mendapat pahala.

Berpuasa saat haid itu haram. Ketika seorang muslim haid lalu mematuhi tidak puasa, tentu ia mendapatkan pahala. Sungguh demikian indah ajaran Islam.

Kemudian apa yang dilakukan agar mendapatkan pahala dan keutamaan lain pada tanggal 10 Muharram?

Amal Muslimah Haid di Hari Asyura

Ada lagi amal yang bisa dilakukan saat haid di hari asyura. Beragam jenisnya. Intinya adalah mengisi hari itu dengan kebaikan dan amal shalih yang diperbolehkan bagi wanita haid. Antara lain:

1. Memperbanyak Dzikir

Wanita haid memang dilarang shalat dan berpuasa. Namun ia bisa memperbanyak dzikir di hari itu. Selain mendapat pahala, dzikir juga akan mendatangkan ketenangan dan kedamaian.

Dzikir ini bebas dilakukan kapan saja. Pagi, siang, sore, malam. Juga mudah dilakukan. Bisa dalam posisi duduk, berdiri, berbaring. Bahkan bisa sambil memasak atau sambil menyeterika.

Dengan dzikir, pikiran tidak kosong. Hati tetap terjaga. Haid yang umumnya waktu terlemah ruhiyah wanita, menjadi tetap dekat dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

2. Memperbanyak Doa

Sebagaimana dzikir, doa juga bisa dilakukan kapan saja. Tentu lebih utama kalau memperhatikan adabnya. Di antaranya dengan menutup aurat dan menghadap kiblat.

Meskipun dalam kondisi biasa, dzikir dan doa dalam kondisi wudhu lebih utama, wanita yang haid boleh dzikir dan berdoa meskipun dirinya dalam kondisi hadats besar dan hadats kecil. Tak ada doa yang sia-sia. Setiap doa mendatangkan pahala. Dan doa juga pasti akan Allah kabulkan. Entah dikabulkan sesuai permintaan, diganti dengan yang lebih baik, atau menjadi tabungan di akhirat kelak.

Baca juga: Doa Iftitah Pendek

3. Membahagiakan Suami dan Anak-Anak

Ini merupakan salah satu sunnah di hari asyura. Ia bisa dikerjakan oleh siapa saja, termasuk muslimah yang sedang haid. Yakni memberi kelapangan atau membahagiakan keluarga.

Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah membuat judul khusus التوسعة يوم عاشوراء (Bagaimana merayakan hari Asyura). Sayyid Sabiq mencantumkan hadits ini di bawah judul tersebut:

مَنْ وَسَّعَ عَلَى نَفْسِهِ وَأَهْلِهِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَسَّعَ اللَّهُ عَلَيْهِ سَائِرَ سَنَتِهِ

“Barangsiapa memberi kelapangan bagi dirinya dan bagi keluarganya pada hari Asyura, maka Allah akan memberi kelapangan baginya sepanjang tahun itu” (HR. Baihaqi)

“Hadits tersebut memiliki riwayat lain, tetapi semuanya lemah,” kata Sayyid Sabiq. “Hanya saja apabila digabungkan antara satu dengan lainnya, maka bertambah kuat sebagaimana yang telah dikatakan Sakhawi.”

Berikut ini sebagian hadits-hadits yang dimaksud oleh Sayyid Sabiq sebagai penguat hadits di atas:

مَنْ وَسَّعَ عَلَى عِيَالِهِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَسَّعَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي سَنَتِهِ كُلِّهَا

“Barangsiapa memberi kelapangan bagi keluarganya pada hari Asyura, maka Allah akan melapangkannya di keseluruhan tahun itu” (HR. Thabrani dan Hakim)

مَنْ وَسَّعَ عَلَى عِيَالِهِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ لَمْ يَزَلْ فِي سَعَةٍ سَائِرَ سَنَتِهِ

“Barangsiapa memberi kelapangan bagi keluarganya pada hari Asyura, maka ia takkan kesulitan di waktu lain sepanjang tahun itu” (HR. Thabrani)

مَنْ وَسَّعَ عَلَى أَهْلِهِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَسَّعَ اللَّهُ أَهْلِهِ طَوْلَ سَنَتِهِ

“Barangsiapa memberi kelapangan bagi keluarganya pada hari Asyura, maka Allah akan memberi kelapangan kepada keluarganya sepanjang tahun itu” (HR. Baihaqi)

مَنْ وَسَّعَ عَلَى أَهْلِهِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَسَّعَ اللَّهُ عَلَيْهِ سَائِرَ سَنَتِهِ

“Barangsiapa memberi kelapangan bagi keluarganya pada hari Asyura, maka Allah akan memberi kelapangan baginya sepanjang tahun itu” (HR. Baihaqi)

4. Membantu Orang Lain

Meskipun hadits-hadits di atas menggunakan kata “ahlihi” yang berarti keluarganya, sebagian ulama menjelaskan bahwa memberikan kebaikan dan kelapangan pada orang lain juga memiliki keutamaan di hari Asyura. Apalagi untuk orang yang benar-benar membutuhkan.

Di masa pandemi seperti ini, memberikan bantuan kepada yang terdampak merupakan bagian dari poin ini. Termasuk juga anak-anak yatim.

Demikian beberapa amal muslimah haid di hari asyura. Semoga mendapatkan ridha, pahala dan keutamaan di saat terhalang dari puasa asyura. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/WebMuslimah]