Beranda Keluarga Rumah Tangga Wanita Terbaik Menurut Rasulullah

Wanita Terbaik Menurut Rasulullah

9

Ingin menjadi wanita terbaik yang dibanggakan Rasulullah? Jika Anda sudah menikah, lakukan tiga hal berikut ini. Jika Anda belum menikah, persiapkan diri Anda untuk dapat melakukan ketiga hal yang disebutkan Rasulullah dalam tiga hadits berikut ini…

قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya; siapakah wanita yang paling baik? Beliau menjawab: “Yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, taat jika diperintah suaminya dan tidak menyelisihi suami dalam diri dan hartanya dengan apa yang dibenci suaminya.” (HR. An Nasa’i, shahih)

سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّذِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِيمَا يَكْرَهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهِ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya; “Wanita yang bagaimana yang paling baik?” Beliau menjawab: “Jika dipandang (suami) ia menyenangkan, jika diperintah ia taat, dan ia tidak menyelisihi suaminya dalam perkara-perkara yang dibencinya, baik dalam diri maupu harta” (HR. Ahmad)

قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِيمَا يَكْرَهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهِ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya; “Wahai Rasulullah, wanita yang bagaimana yang paling baik?” maka Beliau menjawab: “Wanita yang menyenangkan hati jika dilihat (suami), taat jika diperintah dan tidak menyelisihi pada sesuatu yang ia benci terjadi pada dirinya (istri) dan harta suaminya.” (HR. Ahmad)

Menyenangkan jika dipandang suami

Ciri pertama wanita terbaik adalah menyenangkan jika dipandang suami. Menyenangkan tidak harus cantik fisik menurut banyak orang; yang kulitnya putih, hidungnya mancung, bibirnya seksi dan sebagainya. Bukan pula berarti bahwa yang bisa menjadi wanita terbaik hanyalah wanita-wanita cantik.

Menyenangkan jika dipandang suami bukanlah semata soal kecantikan fisik. Tetapi ini lebih pada inner beauty; kecantikan yang bersumber dari dalam jiwa. Wajahnya memancarkan aura keteduhan karena sering kena air wudhu, dan semakin indah dengan senyum saat bertemu suami. Ada pancaran keikhlasan di wajahnya, ada pancaran rasa syukur hidup sebagai istri bagi suaminya. Wajah yang tersenyum dan memancarkan keteduhan inilah yang menyenangkan suami. Sebaliknya, semahal apa pun make up seorang istri, ia takkan menyenangkan jika selalu cemberut, suka berkeluh kesah dan marah-marah.

Bukan berarti berhias untuk suami tidak perlu. Itu sangat perlu, terutama di saat-saat tertentu. Agar suami semakin senang, agar suami semakin sayang. Kecantikan di atas kecantikan. Jiwa yang cantik, ditambah dengan rias yang cantik.

Jadi, untuk menjadi wanita terbaik, selalu berikan senyum terindah untuk suami dan berhiaslah secantik mungkin untuknya.

CIRI KEDUA & KETIGA

9 KOMENTAR

  1. wahh… alhamdulillah dapet pencerahan buat masa depan….
    mungkin sedikit koreksi dari saya, pada ciri kedua, dalam hal menerima ajakan suami untuk “tidur”. Dapat info dari dosen, hadis tersebut dimaksudkan untuk suami istri yang sedang bertengkar, lalu suami ingin berbaikan dengan mengajak istri ke ranjang. Nah, jika istri tersebut tidak mau, maka hadis itu berlaku untuknya.
    Jika istri sedang capek dan menolak hadis itu tidak berlaku, malah suaminya yang dipertanyakan, sudah tahu sang istri lagi capek, tega buat maksa istrinya ngelakuin hal tersebut.
    terimakasih. 🙂

  2. Jika seorang istri menolak ketika diajak suami dengan alas an anak takut bangun, bagaimana hukumnya untuk istri tersebut. mohon pencerahannya

  3. Assalamualaikum,

    Saya mau bertanya, suami saya pernah menyuruh/menginginkan saya untuk mewarnai rambut saya menjadi pirang/berwarna coklat. Karena mewarnai rambut hal yang dilarang oleh agama maka saya tidak mengindahkan keinginan suami saya tersebut.
    Rambut saya tidak bisa menggunakan henna (bahan dasar alami dan halal ini) ini pun menjadi alasan saya tidak melakukan mewarnai rambut.
    Apa yang sebaiknya saya lakukan?
    Terima kasih.

    • Mewarnai rambut pirang boleh, asal jangan hitam mba…
      bila itu bertujuan untuk menyenangkan hati suami, in sya ALLAH boleh…
      asal keseharian mba berhijab dan hanya suami mba yg melihat rambut mba…
      low alasan gg bisa memakai hena, sebaiknya jelasin pd suami mba agar suami mba mengerti keadaan mba…
      selebihnya Wallahua’lam bishowab mba…
      Semoga bermanfaat…
      Aamiin…

  4. Jika pernikahan itu suatu perjodohan orang tua
    Bgmn hukum ya dan sang istri tidak mencintai suami ya
    Dan bgm klw semua kebutuhan yg menanggung itu istri bahkan istri
    Juga menyuruh ya smbahyang sm suami
    Di suruh sembahyang br sembahyang
    Klw ga di suruh srmbahyang ya ga sembahyang apkah seorang istri dosa jika menyuruh ya

  5. gmn cara mnghdapi suami yg mudah marah dan gmpang emosi, sya orgnya gk bs bnyk merayu klu di perlakukan kasar hnya bs diam dan nangis dan wlpn di tmpat yg benar ttp saja yg di salahkan.

BERIKAN TANGGAPAN

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini