Allah memiliki 99 asmaul husna. Yang ke-3 adalah Al Malik. Apa makna Al Malik dan bagaimana contohnya dalam kehidupan muslimah?
99 Asmaul Husna
Asmaul husna terdiri dari dua kata yaitu al asma (الأسماء) dan al husna (الحسنى). Al asma merupakan bentuk jamak dari ism (اسم), yaitu sesuatu yang menunjukkan pada sebuah dzat. Sedangkan al husna adalah bentuk muannats dari al ahsan (الأحسن). Artinya, yang terbaik. Dengan demikian, asmaul husna adalah nama-nama Allah yang sangat indah dan terbaik.
Sebenarnya, asmaul husna bukan hanya 99. Yang 99 ini memang disebutkan dalam hadits dan perlu diketahui. Namun, ada lagi asmaul husna yang Allah ajarkan kepada hamba yang Dia kehendaki dan nama yang Dia simpan sebagai ilmu gaib di sisi-Nya.
Baca juga: Jawaban Shalat Istikharah
Makna Al Malik
Al Malik (الْمَلِكُ) artinya Maha Merajai. Asmaul Husna ke-3 ini bermakna Allah berkuasa atas segala sesuatu baik dalam hal memerintah maupun melarang. Al Malik juga berarti memiliki sesuatu. Dialah pemilik segala sesuatu di alam semesta ini.
يُسَبِّحُ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ
Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Raja, Yang Mahasuci, Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (QS. Al Jumu’ah: 1)
Quraish Shihab dalam Tafsir Al Misbah menjelaskan, Malik (ملك) –dengan mim pendek- artinya raja. Umumnya, pemakaiannya untuk penguasa yang mengurus manusia. Berbeda dengan Maalik (مالك) –dengan mim panjang- yang artinya pemilik. Umumnya pemakaiannya untuk menggambarkan kekuasaan sang pemilik terhadap sesuatu yang tidak bernyawa.
Baca juga: Ayat Kursi
Contoh Pengamalan Al Malik dalam Kehidupan Muslimah
Bagaimana contoh pengamalan Al Malik dalam kehidupan muslimah? Keyakinan terhadap Al Malik membuat muslimah menyadari bahwa Allah-lah pemilik dan yang merajai alam semesta ini. Semua tunduk kepada kekuasaan-Nya.
Karenanya, muslimah sejati tidak takut dengan kekuasaan makhluk. Apalagi jika kekuasaan itu digunakan untuk menentang perintah Allah dan menzalimi manusia. Ia yakin segala kekuasaan dengan mudahnya Allah cabut dan Allah berikan kepada orang yang Dia kehendaki.
قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Ali Imran: 26)
Baca juga: Makna Al Alim
Dengan meyakini Al Malik, seorang muslimah tidak akan takut dengan kekuasaan makhluk yang menentang perintah-Nya. Muslimah yang meyakini asmaul husna ke-3 ini hanya tunduk dan menghamba kepada Allah yang Maha Merajai, penguasa dan pemilik alam semesta. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/WebMuslimah]