Surat Fussilat ayat 30 merupakan ayat tentang istiqomah. Apa saja isi kandungan surat Fussilat ayat 30, berikut ini penjelasannya.
Terjemahan Surat Fussilat Ayat 30
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan) “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan bergembiralah dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (QS. Fussilat: 30)
Baca juga: Ayat Kursi
Intisari Tafsir Surat Fussilat Ayat 30
Surat Fussilat ayat 30 merupakan ayat yang menjelaskan orang-orang yang istiqomah dan keutamaan yang akan mereka dapatkan.
Menurut ayat ini, orang-orang yang mengatakan “Tuhan kami adalah Allah” kemudian berpegang teguh dengannya, mereka itulah orang-orang istiqomah yang akan akan mendapatkan dukungan malaikat dan tiga keutamaan.
Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu menjelaskan bahwa makna ayat ini adalah mereka tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu apa pun. Mereka mengatakan “Tuhan kami adalah Allah” kemudian tidak menoleh kepada sesembahan lain. Hanya beribadah kepada Allah.
Menurut Ibnu Katsir, ada segolongan manusia yang telah mengucapkan ‘Tuhan kami adalah Allah’ tetapi setelah itu mereka kafir. Maka, barang siapa yang mengucapkannya dan berpegang teguh kepadanya hingga mati, berarti dia telah meneguhkan pendiriannya pada kalimat tersebut.
Untuk orang-orang yang istiqomah itulah, para malaikat akan turun. Kapan turunnya malaikat kepada orang yang istiqomah? Ada tiga penafsiran. Pertama, menjelang wafatnya orang yang istiqomah. Ini merupakan penafsiran Mujahid, As-Saddi, dan Zaid ibnus Salam.
Kedua, saat orang yang istiqomah bangkit dari kubur. Ini penafsiran dari Ibnu Abbas dan Ibnu Jarir. Ibnu Katsir menyebutkan kedua penafsiran ini dalam tafsirnya.
Ketiga, malaikat bisa datang saat orang yang istiqomah tersebut masih hidup. Buya Hamka termasuk ulama yang meyakini penafsiran ini. Meskipun orang yang istiqomah tidak mengetahui malaikat, tetapi ia mendapatkan tiga keutamaan istiqomah sejak di dunia ini. Orang-orang yang istiqomah akan mendapatkan keberanian (asy-syaja’ah), ketenangan (al-ithmi’nan), dan optimis (at-tafa’ul).
Pada penafsiran pertama, alla takhaafuu berarti janganlah kamu takut dalam menghadapi kehidupan masa mendatang di akhirat. Walaa tahzanuu maknanya janganlah kamu sedih terhadap urusan dunia yang kamu tinggalkan seperti urusan anak, keluarga, harta, dan utang karena Allah-lah yang akan mengganti menguruskannya.
Sedangkan pada penafsiran ketiga, orang-orang yang istiqomah akan memiliki keberanian dalam hidup ini. Berani berbuat yang benar dan berani melawan kebatilan. Berani mengamalkan dan memperjuangkan Islam serta berani menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Orang-orang yang istiqomah akan mendapatkan ketenangan dan kedamaian dalam hidup ini. Sebab kunci ketenangan, kedamaian, dan kebahagiaan adalah dzikir mengingat Allah. Dan orang-orang yang istiqomah, mereka optimis karena mereka akan masuk surga sesuai janji Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Baca juga: Isi Kandungan Surat An Nisa Ayat 146
Isi Kandungan Surat Fussilat Ayat 30
Berikut ini isi kandungan Surat Fussilat ayat 30 yang kami sarikan dari sejumlah tafsir. Yakni Tafsir Al Qur’anil ‘Adhim karya Ibnu Katsir, Tafsir Al Munir karya Syaikh Wahbah Az Zuhaili, Tafsir Fi Zilalil Quran karya Sayyid Qutb, dan Tafsir Al Azhar karya Buya Hamka.
1. Allah memuji orang-orang yang istiqomah.
2. Ayat ini menunjukkan keutamaan istiqomah.
3. Orang yang istiqomah adalah orang yang beriman kepada Allah dan teguh pendirian dalam keimanan, tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun.
4. Malaikat akan turun kepada orang-orang yang istiqomah, khususnya saat menjelang wafat, guna memberikan penguatan dan menyampaikan kabar gembira.
5. Orang-orang yang istiqomah akan mendapatkan keberanian (asy-syaja’ah), ketenangan (al-ithmi’nan), dan optimis (at-tafa’ul) sejak di dunia.
Demikian isi kandungan Surat Fussilat ayat 30. Semoga bermanfaat dan memotivasi kita untuk istiqomah di atas agama-Nya. Untuk tafsir lengkap, silakan baca artikel Surat Fussilat ayat 30. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/WebMuslimah]