Beranda Ilmu Islam Fiqih Hukum Memanjangkan Kuku

Hukum Memanjangkan Kuku

18
Ilustrasi © nizararu.com

Di zaman sekarang, tidak sedikit wanita muslimah yang memanjangkan kuku. Sebagian beralasan, karena kuku yang panjang menambah kecantikan. Bagaimana sebenarnya hukum memanjangkan kuku?

Perlu dipahami bahwa memotong kuku adalah salah satu dari lima fitrah yang ditetapkan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan ditegaskan melalui lisan RasulNya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

الْفِطْرَةُ خَمْسٌ الْخِتَانُ وَالِاسْتِحْدَادُ وَقَصُّ الشَّارِبِ وَتَقْلِيمُ الْأَظْفَارِ وَنَتْفُ الْآبَاطِ

“Ada lima macam fitrah , yakni khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Memanjangkan kuku merupakan tindakan menentang fitrah dan sunnah Nabi ini. Memanjangkan kuku juga membuat kuku lebih mudah kotor dan kulit di bawah kuku lebih sulit dibersihkan saat wudhu atau mandi junub. Padahal, Islam sangat mencintai kebersihan.

Kalaupun ada wanita muslimah yang terlihat kukunya yang panjang selalu tampak bersih, itu karena ia selalu membersihkannya. Yang tentu saja, membutuhkan waktu ekstra dan mengeluarkan biaya lebih. Menyita banyak waktu dan menyedot uang untuk hal-hal yang tidak bermanfaat seperti ini merupakan salah satu sikap mubadzir yang dilarang dalam Islam.

Para ulama’ umumnya menyatakan bahwa hukum memanjangkan kuku adalah makruh. Sebagian lagi berpendapat, jika telah lebih dari 40 hari, memanjangkan kuku tergolong haram.

Anas radhiyallahu ‘anhu menjelaskan, Rasulullah telah membatasi waktu bagi umat Islam selama 40 hari untuk mencukur kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur bulu kemaluan.

وُقِّتَ لَنَا فِى قَصِّ الشَّارِبِ وَتَقْلِيمِ الأَظْفَارِ وَنَتْفِ الإِبْطِ وَحَلْقِ الْعَانَةِ أَنْ لاَ نَتْرُكَ أَكْثَرَ مِنْ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً

”Kami diberi batasan dalam memendekkan kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketika, mencukur bulu kemaluan, yaitu itu semua tidak dibiarkan lebih dari 40 malam.” (HR. Muslim)

Imam Nawawi menjelaskan, “Adapun batasan waktu memotong kuku, maka dilihat dari panjangnya kuku tersebut. Ketika telah panjang, maka dipotong. Ini berbeda satu orang dan lainnya. Selain itu, dilihat juga dari kondisi. Hal ini jugalah yang menjadi standar dalam menipiskan kumis, mencabut bulu ketiak dan mencukur bulu kemaluan.”

Wallahu a’lam bish shawab. [Webmuslimah.com]

18 KOMENTAR

  1. Boleh jd pd zaman dahulu memanjangkan kuku tidak ada unsur estetikanya/keindahannya.. jika pd zaman skrg ternyata ada unsur itu, barangkali dalil Allah suka terhdp keindahan bisa jadi pertimbangan.. wallahualam..

    • Astagfirullah,
      Seharusnya zaman mengikuti Agama, bukan Agama yg mengikuti zaman.

      Dalam Agama Islam, seorang muslimah hanya boleh mempercantik diri untuk suami nya, haram hukumnya memperlihatkan kecantikan kepada lelali lain yg bukan muhrim walau hanya sekedar kuku..

      Semoga kita Selalu di beri petunjuk agar tidak tersesat. Allahumma Aamiin

    • Astaghfirullah..mbak ini bt dalil sendri..Byk2 Istighfar mbak, byk2 ikut kajian2 ilmu, biar menjdi lbh bermanfaat terutama bt diri sendri..

    • Haduuuhhh Lu bego ap tolol sii??????masa agama Lu suruh ngikutin jaman??????kaga sekalian Lu ngikut ke neraka sonohh!!!”””!*dodoL

  2. menurut saya memanjangkan kuku itu lebih banyak mudhorot nya jadi saya pilih tidak memanjangkan kuku..kebersihan sbagian dari iman 🙂

  3. kalau menurut saya hukum Allah itu sepanjang zaman..Allah sudah mengetahui masa yg akan datang. jd tdk semua unsur ssh menyatu. semisal memakai kerudung, ada yg bilang bahwa rambut adl keindahan dan Allah suka keindahan berarti dg dalil ini boleh tdk memakai kerudung..padahal jelas kewajiban berkerudung. kl menurut sy ini berlaku bg semua aturan Allah. apa yg sdh jelas(tekstual) diatur maka tinggal dilaksakan saja krn semua demi kebaikan uat manusia.

  4. 1000% Setujuuuuuuuu..yg bxk komen menentang agar dpt menggunakn logika berfikir yg optimal, krn Islam itu butuh sandaran logika dlm sgl bentuk pengamalaan…ok.?

  5. Comment: buat mbg naima… maaf sebeLumnyaa…
    mbg, dari zaman dahulu para wanita musyrik sudah memanjangkan kukunya.. untuk unsur” estetika dan Yanglainnya…. jd jg bilang kaLw hanya zaman skrang saja kuku panjang sebagai unsur estetika….

  6. Salah satu ciri dari Iblis atau Syetan adalah kukunya panjang….
    Jadi kalo orang gemar memanjangkan kuku, berarti menyerupai (tasabbuh) dg iblis

Komentar ditutup.