Beranda Munakahat Pranikah Lamaran Ditolak Gara-Gara Menjawab “Allah Maha Pemberi Rezeki”

Lamaran Ditolak Gara-Gara Menjawab “Allah Maha Pemberi Rezeki”

130
ilustrasi (kawanimut)

Fajar dan Wulan sudah ‘cocok’. Mereka sudah melihat data masing-masing, juga sudah ta’aruf melalui perantaraan ustadz dan ustadzahnya. Tinggal kini Fajar melamar ke orang tua Wulan.

Wulan sangat gembira, lelaki shalih itu akhirnya datang juga. Ia bertamu untuk melamarnya. Sebenarnya, lamaran ini lebih tepat disebut ta’aruf dengan orang tua Wulan. Sebab mereka minta ketemu dulu dengan laki-laki yang akan menjadi calon menantunya. Jika mereka setuju, barulah Fajar diperbolehkan membawa orang tuanya untuk secara resmi melamar Wulan.

Fajar yang merupakan seorang aktifis dakwah tampak santai di depan calon mertuanya. Maklum, ia sudah biasa berkomunikasi dengan banyak orang, sering mengisi pembicara baik dalam daurah di kampus maupun acara sejenisnya. Ia tak canggung berhadapan dengan orang tua Wulan meskipun dirinya baru lulus kuliah dan belum bekerja. Sehari-hari ia aktif berdakwah sambil berjualan jilbab.

Yang membuat Wulan siap menikah dengannya karena ia telah mengetahui track record Fajar; seorang aktifis dakwah yang cukup terkenal di kampusnya, hafal beberapa juz Al Qur’an dan tidak diragukan keshalihannya. Dalam ta’aruf, ia tidak keberatan meskipun Fajar belum ‘bekerja’. Namun rupanya, hal itulah yang mengganjal di hati kedua orang tuanya.

“Kata Wulan kamu belum bekerja,” ibu Wulan mulai membuka dialog soal aktifitas ekonomi calon menantunya. Perempuan berkerudung ini tampak lebih banyak bertanya daripada suaminya.
“Iya Bu, saya baru lulus kuliah” tutur Fajar dengan sopan.
“Lalu, nanti anakku kamu beri makan apa?”
“Allah Maha Pemberi Rezeki, Bu” jawab Fajar tegas.
Sang ibu terdiam. Ia sepertinya tidak suka dengan jawaban itu. Diaog-dialog berikutnya terasa agak berbeda. Suaminya yang giliran bertanya pada Fajar. Sementara sang ibu lebih banyak diam.

Keesokan harinya jawaban itu keluar. Fajar ditolak. Betapa kagetnya ikhwan itu. Ia merasa sudah tampil sopan di depan calon mertuanya. Ia juga merasa menjawab seluruh pertanyaan dengan baik. Mengapa dirinya ditolak? Ustadznya juga tidak mengetahui alasan pasti.

Setelah berlalu bulan demi bulan, barulah Fajar diberitahu. Jawabannya “Allah Maha Pemberi Rezeki” ternyata menyinggung calon ibu mertua.
“Aku ini muballigh, tentu aku paham bahwa Allah Maha Pemberi Rezeki. Kalau itu aku nggak perlu tanya lagi. Yang aku tanyakan itu kejelasan bagaimana nanti anakku mendapatkan nafkah, bagaimana ekonomi keluarga anakku nanti. Bukan soal siapa yang memberi rezeki,” kata perempuan yang ternyata muballigh di sebuah ormas Islam itu seperti ditirukan orang dekatnya. [Webmuslimah]

*Fajar dan Wulan bukan nama sebenarnya

Artikel sebelumnyaKetika Anak Kita Tak Masuk PTN Ternama
Artikel berikutnyaKaramah Zainab Al Ghazali, Wajahnya Kembali Utuh dalam Semalam

130 KOMENTAR

  1. jiaaaah.. masa muballigh masih nanya begituan.. harusnya dia lebih paham donk bahwa yg memberi rezeki itu Allah. inilah tandanya kalau muballigh2 itu (tentu tdk semua ya) tidak memasukkan diri dan keluarganya kedalam apa apa yg mereka tablighkan…! nauudzubillah..

    • Justru karena sang ibu paham Allah itu maha pemberi rezeki.. tp maksudnya sang ibu cm mau kejelasan bagaimana “usaha” calon menantunya menafkahi anaknya… krn jawaban itu terlalu umum dan semua org jg pasti tau..

      • betul kata mbak Wini, yang terpenting itu usaha yang konkrit, okelah Fajar berjualan kerudung di kampusnya, namun harus dijelaskan ke depannya akan seperti apa kelanjutan usahanya, minimal sudah punya rencana ke depannya untuk menafkahi istrinya…. prinsipnya bukan “gimana ntar”, tapi “ntar gimana”…

        • Masa depan adlh hal ghoib yg kita nda tau “bagaimana ntar”,aku lbih setuju dgn calon menantunya, kyakinanya kpd Allah Maha pemberi rizki mjd ketenangan ats jaminanNya

        • danny emg paranormal bisa tau kedepannya, bsk kita hidup atau mati aja gak pernah tau, yg penting itu dijalani hari ini dengan mensyukuri apa yg kita dapat dan alami hari ini.

      • Sang ibu tidak paham. Salah satu cara mendapatkan rezeki adalah nikah. Jawabanmu juga menunjukkan ketidakpahamanmu

        • “Lalu, nanti anakku kamu beri makan apa?”
          “Allah Maha Pemberi Rezeki, Bu” jawab Fajar tegas.

          jawaban tersebut menunjukkan bahwa fajar kurang bertanggung jawab, tidak punya rencana masa depan. semua orang tahu Allah Maha Pemberi Rezeki.

          Memang benar Allah Maha Pemberi Rezeki, memang benar menikah membuka pintu rezeki. Namun fajar juga perlu meyakinkan sang ibu, paling tidak menceritakan bagaimana rencana kedepannya dalam mencari rizki. seorang laki-laki dinilai dari tanggung jawabnya. perkataan seseorang menunjukkan kualitas diri.

          “Berusahalah untuk duniamu seolah kamu akan hidup selamanya, dan beramallah untuk (kepentingan) akhiratmu seolah kamu akan mati besok.

          • wrx7 anda belum mengerti hakikat sejatinya hidup, yg anda pikirkan hanya teori dasar lazimnya pemikiran org karena sebuah hal yg biasa dan akhirnya dibiasakan dan menjadi kebiasaan berpikir, masa depan itu apa ? emg anda tau apa itu masa depan ? seperti apakah definisi masa depan itu ?

        • Salah 1 mendapatkan rizki adalah bekerja bukan nikah, ,,, kalo nikah saja ga bekerja Dr mana rizki datang. ….rizki itu di cari bukan ditunggu ….

    • Setuju Mas adn, cuma ini kisah nyata atau fiksi dari penulis ?
      Kalau ini kisah nyata saya berharap Bu Mubalighoh banyak-banyak istighfar, anda mubalighoh tapi tidak mencerminkan muslimah yang kaffah !
      Pendapat saya :
      a. Mengajukan pertanyaannya terlalu ‘vulgar’ untuk sekaliber ustadzah atau mubalighoh apalagi Fajar adalah seorang sarjana, dengan menyodorkan pertanyaan “Lalu, nanti anakku kamu beri makan apa?”Kenapa ga sekalian bertanya nantinya setelah menikah mau tinggal sama ortu atau nebeng di mertua, ngontrak rumah apa beli rumah RSS atau Real Estate ???
      b. Untuk masalah pekerjaan dan sifat / perilaku lebih baik tanya kepada anak perempuannya sendiri yang barangkali lebih mengenal Fajar, atau bahkan ‘feeling’ kita.
      c. Apakah Bu mubalighoh puas dan menerima lamaran Fajar jika jawabannya bagus dan memuaskan ? (ini mirip sidang skripsi sarjana nanti diberi nilai A, B, C atau bahkan D)
      d. Dasar pemikiran atau penilaian apa hanya dengan pertanyaan dan jawaban tersebut bisa menggugurkan lamaran seorang laki-laki yang sudah jelas berakhlaqul karimah ?
      e. Kisah nyata saya pribadi yang waktu itu bekerja jadi guru honor dan privat sambil kuliah, diterima dengan senang hati oleh calon istri, saudara-saudaranya dan juga orang tuanya mendukung bahkan ketika saya utarakan bahwa penghasilan saya tidak seberapa mereka ‘membesarkan hati’ bahwa hal itu tidak masalah yang penting berusaha terus. Apa yang dikatakan oleh calon istri saya waktu itu : “Tukang beca dan tukan jualan air yang didorong saja bisa memberi mkan anak dan istrinya kok !” Pada akhirnya aku juga selesai Sarjana dan mendapat pekerjaan yang lebih baik.
      f. Kisah kakak saya laki-laki lebih miris lagi, pernah kuliah Akademi ternama di Jakarta namun tidak selesai gara-gara tidak ada biaya untuk skripsi dan ujian sarmud. Jadi tukang ojek ‘serpeda onthel’ yang dipinjam dari temannya di Tanjung Priok, pacarnya selesai kuliah S1 IKIP Rawamangun Jakarta (sekarang UNJ) dan jadi PNS guru SMP. Sewaktu kakakku melamar calonnya itu dia belum punya pekerjaan tetap (hanya tukang ojek saja). Tetapiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii……… apa yang terjadi ??? amazing, kurang lebih 3 bulan sebelum hari pernikahannya kakakku dapat penumpang seorang karyawan pabrik mobil terkenal di Sunter dan diberitahu bahwa perusahaannya membuka lowongan kerja dan akhirnya kakkaku melamar dengan tes beberapa kali dan lolos ! 3 bulan sebelum menikah, atas rahmat Allah SWT kakakku mendapat pekerjaan di Dept. Warehose dan gajinya melebihi istrinya yg PNS smpai sekarang kakkku akhirnya bisa kebeli rumah, tanah kapling dan juga mobil, anaknya juga sudah ada yg kuliah hampir selesai S1. Hari ini, besok, lusa dan bahkan tahun yang akan datang adalah rahasia Allah SWT, yang penting bagi kita berusaha sekuat tenaga dan berdo’a !!!

    • Assalamualaikum
      Kemungkinan besar calon istri cma blng ke ibunya bahwa pria trsbt belum bkrja. Wajar sang Ibu dr prmpuan trsebut brtnya “Lalu, nanti anakku kamu beri makan apa?”
      Betapa besar kasih syg seorg ibu kpd anaknya.

      Seharusnya pria tersebut mnjwb lbih tegas lg. Ibu ini jd berpikir, bhwa pria trsebut brharap rezky dr ALLAH tnpa usaha (bkrj).
      Pria tamatan S1, masa gk da d pljarin psikolog (ilmu masyarakat) . Wajar saja penolakan datang

      • Betul bu
        Ini hampir sama kayak pertanyaan seorang guru
        “kenapa jawaban kamu salah semua?”
        Trus murid menjawab
        “hanya Tuhan Yang Maha Tau.”
        🙂

    • saya setuju pendapat mertuanya…KLO KAMU nikah sang suami belum bekerja…. berarti kamu itu kena virus cinta, tapi mertua lebih mengerti dan berpengalaman daripada buku yang kamu baca… memang nikah trus dapat kerja gampang,realitas dong….apa kamu harus makan CINTA, tiap hari. Alloh itu suka orang yang sudah siap menikah lahir dan batin….hanya perempuan tulalit yang menerima pinangan itu, ..kebutuhan tiap tahun itu bertambah…

  2. Sy mungkin bukan org yg trlalu mngert agama.ini hnya penyimpulan sy sja.bukan kah mnikah it ibadah,dan lki2 yg melamar ank ny jga trlihat bertanggung jwb.dia nemang blum bekerja tpi dia punya usaha.lalu ap yg hrus d tķut kan oleh ibu it?
    ap yg d ktakan ny mnurut sy benar msalah rejeki ad allah yg mnjamin,selma mnusia hidup d dunia bukan kah allah mnjanjikan rejeki it tidak akan terputus.
    lalu knpa org tua gadis it takut?mubaligh..it kdang yg mmbuat org selalu beranggapan diri ny lbih hebat,lbih faham.teori mungkin mereka tau dan bhkan pintar,tpi sayang tidak sesuai dengan praktek dlam kehidupan ny.
    menikah adalah ibadah..dan penolakan dari ortu gadis it sy anggap slah besar.krna dia hnyaa takut ank ny tidak bisa d ksi makan.it kan lucu
    apa lgi mereka sama2 sling menyukai.sbgai ortu hrus ny bsa lbih bijaksana dlam melihat.kebahagiaan bukan hnya skedar urusan perut saja.tpi mmliki imam yg bertanggung jwb dlam urusan dunia dan akhirat.mnikah ibadah.dan dpat mlindungi kita dari kemaksiatan zina.naudzubillah

    • Type mubalighoh selebritis yg pasang tarif, seharusnya belajar dari kisah Nabi Muhammad SAW dengan calon menantunya Ali bin Abi Tholib. Memang punya kekayaan dan pekerjaan apa itu Ali bin Abi Tholib ??? Mahar untuk calon istrinya Fatimah binti Muhammad saja baju perang yg terbuat darti besi. Jika mau gampangnya cari saja menantu konglomerat !!! saya bisa ngomong begini karena mengalami bagaimana dengan usaha dan do’a serta pihak istri yang yakin bisa hidup bahagia dan didukung pihak keluarga. Banyak orang yang tadinya ga punya apa-apa ketika mulai berumah tangga karena ulet dan rajin menjadi pengusaha besar. Buat apa calon menantu harus mempresentasikan perihal usaha untuk menafkahi istrinya kelak, padahal di masa yang akan datang kita juga tidak tahu apa yang akan terjadi. Yang penting ‘niat menikah lillahi ta’ala’ insyaa Allah rezeki dan kebahagiaan akan datang dan itu dijamin Allah SWT.

    • Harus nya di jawab kasih makan dengan usaha kecil2an jualan jilbab
      Lebih masuk akal kan dari pada jawaban Allah Maha pemberi rezeki
      Allah Maha pemberi tapi tetap dengan usaha dan doa dari hambaNya

  3. Sayang sekali, harusnya seorang ormas islam bisa menangkap jawaban yg dalam dr sang calon menantu, dia yakin akan kebesaran اللَّه yg maha pemberi rezeki. Jika sang ormas meminta jawaban pasti bagaimana dia menafkahi anaknya itu sm dengan ormas yg matre dan merasa lbh hebat dr kebesaran اللَّه krn ingin jawaban yg pasti padahal yg pasti2 itu kan miliknya اللَّه manusia seperti calon menantu hanya bs berusaha dan diiringi doa meminta rezeki kpd sang maha pemberi rezeki اللَّه swt…

    • Alhamdulillah..”menikahlah maka engkau akan kaya”.. Allah SWT maha Pemberi Rizki..sy percaya itu dan sy menjalaninya sendiri…tidak perlu khawatir..InshaaAllah subhanaAllah

    • Alhamdulillah..”menikahlah maka engkau akan kaya”.. Allah SWT maha Pemberi Rizki..sy percaya itu dan sy menjalaninya sendiri…tidak perlu khawatir..InshaaAllah subhanaAllah.

  4. Oyo,,,Allah aja yang maha mengetahui ditolak,,apa lagi,,yg lebih maha dari Dia,,,itulah tanda2 kiamat,,,,,,,,,

  5. Saya sebagai ikhwan setuju dengan ibu tsb. Memang dalam sebuah hadits dikatakan jika ada laki-laki sholeh datang melamar, maka nikahkan. Akan tetapi kesholehan itu bukan hanya akhlak saja. Tapi mencangkup keseluruhan pribadi seorang muslim. Lelaki yang sholeh, dia yg baik agamanya dan baik dalam hal duniawinya. Sebagai wanita memang sudah sepatutnya menanyakan prihal pekerjaan seorang pria yg akan menjadi suaminya. Dan sebagai lelaki memang sudah sepatutnya menjelaskan apa pekerjaannya kepada calon mertua, bukan cuma menjawab rizki datang dari Allah. Betul sekali rizki dari Allah, tapi kalau gak di cari ya gak datang. Bukankah ada sahabat yang kerjaannya hanya berdoa di masjid lalu di marahi oleh kholifah Umar dan di minta untuk mencari nafkah? Dan jawaban seperti itu jelas membuat calon mertua tersinggung, karena jelas ikhwan tersebut terlihat tidak bertanggung jawab. Disini saya hanya ingin menekankan, Lelaki sholeh adalah yang baik secara keseluruhannya. Ingat, nikah itu bukan perkara suka sama suka. Tapi soal tanggung jawab. Tanggung jawab kita sama Allah. Untuk apa nikah kalau anak istri terlantar? Dzolim! Sungguh Allah tidak menyukai hambanya yang dzolim. Wallahu ‘alam…..

        • Tidak ada yg pasti di dunia ini mas. Termasuk rezeki. Manusia pny rencana tp Allah yg menentukan. Mungkn lelaki ini tdk mau brbicara soal ke depan nnt krn dia tdk mau bnyk omong untk sesuatu yg tdk bs ia jamin kepastiannya. Dia cm tdk mau bnyk janji untk sesuatu yg tdk pasti. Seandainya dia blg rencana masa depan blm tntu brjalan kan. Banyak org bnyk cakap dan bnyk janji tp tdk bs di buktikan. Lbh baik tdk usah bnyk janji tp kliatan buktinya saja nanti. Pny pkrjaan saat ini pun bkn brrt bsk2 ga bakal di pecat kan? Skrg nganggur bkn brrt bsk2 ga kerja kan? Ingat, manusia berusaha tp tetap Allah menentukan.. Kita jg tdk blh suudzon dgn blg dia ga brtanggung jawab atau akan menelantrkn anak istrinya nnti. Jika ibunya percaya sm Allah. Apa yg prlu ditakutkan? Dia jg pny usaha jualan. Mskpn msh ga seberapa. Tp jk Allah brkehendak, lelaki itu bs saja mnjd kaya dgn berjualan.

        • lha itu berarti miskomunikasi sama anaknya,kenapa anaknya tidak terlebih dahulu menceritakan tentang sosok calon suaminya kepada orang tuanya.. atau jgn jgn orang tuanya pura pura tidak tau, atau lebih memastikan saja takut nantinya seperti di tv byk terjadi kasus penipuan. hehehhe

      • mksdnya rezeki ada dari Allah itu ibuk tidak perlu takut dan khawatir bu… saya akan selalu berusaha keras,dan berdoa utk menjadi suami dan ayah yg bertanggung jawab lahir batin dunia akhirat.. yg terpenting doa istri jg sangat diperlukan. (doa anak ibu ini nanti jika jadi istri saya)

        kan ribet klo mau dijelaskan dari A sampai Z.. 🙂

      • dlm kisah yg ada.amfar kurang nyimak inti cerita..org tuanya kan blm kenal dan gak tau apa pribadi dan pekerjaannya calon menantu seharihari.Wajar dia banyak tanya tuk lbh kenal pribadi cln menantu.semua org ingin anaknya bahagia lho..
        Coba bayangin klo yg dtg melamar itu dtg ke rmh amfar.dan gitu jg jwbnnya.Apa trs dinikahkan amfar aja.( makanya gak bisa jg blg org lain gak paham )

  6. ibu.a sombong tu,,,
    apabila menolak seorang laki2 yg datang tuk melamar anak gadis.a,dan tahu dy seorang yg sholeh,maka musibah akan datang pada.a.

  7. jodoh,rezeqi,hidup & mati kita Allah SWT yg menetukan, manusia boleh berencana tp Allah SWT penentu segalanya,meski segala usaha sdh dilakukan jk Allah belum berkehendak mereka tuk bersatu yg terjadi yah spt cerita di atas.Wallahhu “allam bisawab

  8. Comment:orang tua hrs lbh bijak dlm hal ini,.jngan memutuskn sepihak,apalagi hal pekerjaan yg masih bsa d usahakan

  9. Ibunya tidak perlu ceramah…udah kenyang sama ceramah2. Tp perlu sumber uang dan matere…. Beliau masih menguatirkan kalau2 Allah lalai dalam memberi rizki kpd hambaNya.

  10. Mungkin belum jodohnya.
    Banyak yg sudah hampir menjelang pernikahan ada yg tidak jadi. … itu semua kehendak Allah swt. Mungkin allah punya rencana yg lebih baik lagi.

  11. Menurut saya. Yg dipertanyakan oleh sang ibu ada visi dan misi si calon menantu. Minimal sang ibu mendapat gambaran tentang bagaimana kehidupan rumag tangga yg akan mereka ciptakan. Dan menurut saya sang calon menantu telah gagal meyakinkan si ibu bahwa dirinya adalah yang terbaik buat anaknya. Benar, semua udh ada yg atur. Tapi apakah yg terlihat sesuai dgn apa yg di harapkan ?

    • mungkin si calon mantu datangnya pake motor butut, jadi perlu dijelaskan puanjang lebarrr.. 🙁
      coba klo pake mobil mewah, pasti langsung oke.. tnp penjelasan , deal kapan jadi acaranya . 😀

  12. Ngaku ngaku mubaligh padahal ibunya sama sekali gak paham. Saya rasa fajar hanya belum mendapat pekerjaan tetap, toh dia juga jualan jilbab. Kalo ibunya ingin jawaban yg lebih detail harusnya tanya lagi yg lebih detail. Jadi gak perlu tersinggung atau marah dan gak suka dengan jawaban seperti itu. Disini yg membela ibunya juga aneh. Kalian semua juga sama gak pahamnya. Gak ada ceritanya kalo nikah bener (nikah yg bukan hamil diluar nikah misalnya) tambah melarat. Apalagi pasangan sudah berusaha mencari rezeki dan berdoa.

  13. Ibunya aja yg kurang paham agamany.
    Setiap makhluk d muka bumi sudah allah berikan n cukup kan rejeki nya.dan bila sudah menikah allah akan tambahkan rejeki ny.krna dsitu ada rejeki istri n juga anak.

  14. “Lalu, nanti anakku kamu beri makan apa?”
    “Allah Maha Pemberi Rezeki, Bu” jawab Fajar tegas.

    jawaban tersebut menunjukkan bahwa fajar kurang bertanggung jawab, tidak punya rencana masa depan. semua orang tahu Allah Maha Pemberi Rezeki.

    Memang benar Allah Maha Pemberi Rezeki, memang benar menikah membuka pintu rezeki. Namun fajar juga perlu meyakinkan sang ibu, paling tidak menceritakan bagaimana rencana kedepannya dalam mencari rizki. seorang laki-laki dinilai dari tanggung jawabnya. perkataan seseorang menunjukkan kualitas diri.

    “Berusahalah untuk duniamu seolah kamu akan hidup selamanya, dan beramallah untuk (kepentingan) akhiratmu seolah kamu akan mati besok.

  15. Fajar, akan ada wanita lain berikut calon mertua yg lbih baik dr yg sekarang menolakmu…. ALLAHUMMA KLUF MIN BA’DIHAA MAN HIA AHSANU MINHAA….. aamiin.

  16. Menurut saya jawaban yg tepat saya akan mengusahakan semampu saya, karena Allah tidak akan membiar kan hambanya yg mau berusaha. Sebagai manusia kita hanya bisa berencana, berusaha, dan berdoa tapi ketetapan adalah mutlak hak Allah. Alhamdulillah proses ta’aruf saya berjalan lancar dan sekarang saya dan istri sedang menanti kelahiran calon anak pertama kami.
    1. Pertemuan pertama saat ta’aruf
    2. Pertemuan kedua saat khitbah
    3. Pertemuan ketiga setelah akad nikah
    Alhamdulillah semua berjalan lancar.

  17. Sebenar ny mereka memang tidak berjodoh,,mka ny Allah kasih jln yach seperti itu jln ny…
    Jgn menyalah kan si ibu & lelaki ny itu,,kita manusia hanya bisa berencana tp Allah lah yg menentukan ny..

  18. Comment: dulu saya menikah dengan suami, suami saya belum punya pekerjaan..tp setelah menikah alhamdulillah suami saya bisa bekerja..mungkin yg faham dapat mencerna apa yg saya maksud..

    • ia mbak.. itu kan janji allah.. dan bagi siapa percaya yakin dan sabar dg janji allah itu maka saatnya akan tiba.

      “nikahkanlah hamba sahaya diantara kalian yg layak kawin,, jika mereka MISKINNNNNNNN.. allah akan mencukupkan baginya keperluannya”

  19. Comment:hakekat nya allah blom mngijinkn dia utk berjodoh sababiah nya mungkin mrtua cw nya yg kurang sreg dgn jwbn clon mnntu nya…

  20. Tentang urusan jodoh, rizki dan umur memang Allah yg mengatur, dalam kasus diatas orang tua ingin memilih calon menantu yg jelas pekerjaannya dan jawaban sang calon menantu belum cukup meyakinkan orang tuanya.

    jawaban lelaki tersebut terlalu umum, berikanlah jawaban yg spesifik dan jelas untuk meyakinkan calon mertua bahwa anda layak dan mampu menafkahi putrinya.

  21. . | ..Hą:)..Hąą=))

    ⌣’=DƗƚɑƗƚɑ=))˘°˘=DƗƚɑɑ\=D/˘
    °˘=))ƗƚɑƗƚɑ=D’⌣
    (*) Ћªǟªǟћªǟћªǟªǟћªǟ (*)
    <=-P <3Ћªǟªǟћªǟћªǟªǟћªǟ
    (*) Ћªǟªǟћªǟћªǟªǟћªǟ (*)
    _/ \_ Ћªǟªǟћªǟћªǟªǟћªǟ
    (*) Ћªǟªǟћªǟћªǟªǟћªǟ (*)
    みa​ªみaªみa​ª..=D◦* •͡≈=)).‧::‧.
    ǂǂӚ :D
    ǂǂӚ :D ╔╦╦═╗
    ǂǂӚ :D ║╩║║║ \=))_
    ǂǂӚ :D ║╦║╦║  
    ǂǂӚ :D ╚╩╩╩╝<\/

    ﻫﻬﻪ ((=ﻫﻬﻪ ((=ﻫﻬﻪ ((= ﻫﻬﻪ ((=ﻫﻬﻪ ((=ﻫﻬﻪ =))
    =-? __╋╋ǕӚӑ
    \=))___╋╋ǕӚӑ
      __╋╋ǕӚӑ
    Lucu skali jawaban kalian smua,,,dan sya mencoment bukan urusan saya,,,,,,

  22. Ya si ibu nanya nya lucu siy… Anakku nanti dikasih makan apa?
    Coba kalo fajar jawabnya: dikasih makan yg lagi happening bu… Batu akik… Biar kekinian gitu….
    Baru deh di tolak… Hihihihi
    Nanya toh yg educated dikit toh bu…. Kamu kan baru lulus nak fajar… Trus ada rencana mau kerja dimana or usaha apa?
    Baru kalo dia jawab Allah Maha Pemberi Rejeki… Itu gak bener… Kayak orang pasrah n gak mau usaha

  23. Cb anda cerna 2 prtanyaan dari ibu itu,
    Ada sesuatu yang ganjil mengarah ke urusan duniawi(matrealistis).
    Aneh ya,hanya dengan 2 pertanyaan saja usai sudah semua urusan.
    Seorang muslim sejati pasti akan berusaha yg terbaik bagi anak cucunya nanti.

  24. Kpd sang ibu : “Orang shaleh dan mapan yg anda cari – cari itu sudah laku semua bu” .
    kpd sang ikhwan : “tak usah kecewa..Allah Maha Pemberi Rizki”
    Wal al aakhiratu khairul laka min al uulaa..

  25. Seharusnya kita tidak perlu memunafikkan diri..
    Org tua jls punya kekhawatiran tentang masa depan anaknya, apa lagi itu anak perempuan, bpknya aja kerja mati2an utk menghidupi dia, lalu dtg seorg laki2 melamar dan hnya menjawab Allah itu maha pemberi rizky, dri situ bisa dinilai kalo laki2 ini kurang akas alias kurang giat utk mencari nafkah.. udh bnyak kok anak yg mencari nafkah dgn giat sambil kuliah, aku kuliah jga sambil kerja, pagi kerja, mlm kuliah, kalo aku dapat laki2 kyk gitu jelas aku menolak, soalnya aku tau gimana susahnya menghidupi diri sendiri. Allah SWT itu senang melihat org yg sederhana n bertaqwa tapi Allah SWT jauh jauuuuhhh lebih senang melihat org yg kaya n bertaqwa..
    Memang agama itu sangat perlu, tpi ingat faktor utama perceraian itu karna faktor ekonomi..

    • Bukan cuma mbak satu2 ny perempuan cr uang dr masih kuliah. Saya jg sama. Tp bedanya sYa ga akan nilai org itu brdasarkan jwbn spt itu. Sudah pasti saya akan menilai perilaku nya. Klo dr sehari hrinya bkn tipe org yg giat atau tipe pemalas yasuda tinggalkan saja. Bs jd org tsb pandai mmberikan jwbn tp kenyataan nya tdk sesuai. Prtanyaan ibunya salah. Hrs ny brtanya apa visi misi kamu nnt secara saat ini kamu br lulus kuliah. Rencana ke depannya spt apa nak? Yah mau apapun jwbn nya tetap Allah yg menentukan jalan hidupnya. Kita ga bs plh mau jadi kaya atau miskin nanti. Tp saya yakin lelaki baik itu untuk wanita baik mbak.

  26. Bagimana seandainya setelah menolak laki-laki shalih tadi kemudian datang laki-laki yang melamar dengan dandanan perlente, penampilan mirip pengusaha sukses, bawa mobil mewah, bersikap ramah, ber ‘akting’ seperti santri, menjawab pertanyaan calon ibu mertua yang ‘mubalighoh’ dengan bagus dan memuaskan bahkan pandai ‘mempresentasikan’ kebolehannya dalam menafkahi istrinya kelak dengan janji-janji yang ‘hebat’ lantas diterima jadi menantu ???? Setelah menikahi putrinya ternyata laki-laki itu pengangguran kelas berat, pecandu narkoba, mobilnya pinjaman atau rental ????? dijamin ibu mubalighoh ini akan menangis darahhhhhhhh !!!

  27. Udah2 gak usah berdebat,,,fajarnya aja gak coment” tuh,,,jangan”malahan dia udah dapet gebetan baru,,,xixixixi,,,Peace ach temen” muslim 😀

  28. Saya hanya mu’alaf yang tidak tau banyak.
    Katakan kepada ibu “sipenjawab itu” : apakah siti khodijah menanyai nabi muhammad untuk menikahinya tentang akan diberi makan apa dirinya kelak
    : seharusnya ibu itu bersyukur karna si pelamar tidak bertanya “seberapa banyak harta yang dimiliki anaknya”

  29. Klo saya yang jadi calon mertua, saya juga pasti tolak..
    Pemuda yg tidak punya konsep masa depan, tdk menarik..
    Pemuda yg seharusnya tahu yang diajak bicara adalah seorang muslim, pasti tahu Alloh maha pemberi rizki.. Apalagi lawan bicara adalah seorang muballigh, kesannya malah songong.

  30. ibu itu egois. gk mgknlah org brni melamar tanpa ada kerjaan. sy tau knpa calon menantu blg “Rejeki sllu ada dr Alloh” karrna cowok itu malu mrberi tahu kerjaannya,takut di rrmehin kerjaannya. makanya dy jaeab dg MAKNA LUAS..!!!
    Jujur,sy jg blum nikah sdh brumur 28 thun. sy ngerti prasaan calon menantu itu makanya jawaban sy kayak gni…

  31. ibu itu egois. gk mgknlah org brni melamar tanpa ada kerjaan. sy tau knpa calon menantu blg ” Alloh Maha Pemberi Rejeki” karrna cowok itu malu mrberi tahu kerjaannya,takut di rrmehin kerjaannya. makanya dy jaeab dg MAKNA LUAS..!!!
    Jujur,sy jg blum nikah sdh brumur 28 thun. sy ngerti prasaan calon menantu itu makanya jawaban sy kayak gni…

  32. Alhamdulilah,
    * Usaha yang telah dilakukan Fajar dengan niat akan menikah*
    Keraguan seorang Ibu yang akan kecewa bila anak nya menikah dengan usaha yang belum melihat kesuksesaan,
    fajar bukan lah tidak berusaha melaikan dia sudah berusaha berjualan dan merasa dirinya mampu,
    ketika di tanya rezeki sesorang
    ” kita semua tidak pernah tau kedepan nya bagaimana, namun keraguan merupakan sesuatu bisikan yang menyisihkan kita pada dunawi, seandainya ibu wulan tidak ragu akan keimanan yang di miliki fajar, tentunya akan melupakan kenikmatan duniawi krn fajar sudah berusaha”
    ” Berusahalah untuk duniamu seolah kamu akan hidup selamanya, dan beramallah untuk (kepentingan) akhiratmu seolah kamu akan mati besok.”

    “Lalu, nanti anakku kamu beri makan apa?”
    “Allah Maha Pemberi Rezeki, Bu” jawab Fajar tegas.
    dari kutipan di atas yang saya ambil kesimpulan (ibu wulan ) hanya yakin pada mahluk hidup pemberi rezeki”

    Jika yakin pada“
    “Allah Maha Pemberi Rezeki, ”
    “Maka saya rasa ibu wulan paham bahwa allah memberikan rezeki tidak akan pernah habis”

    Keraguan yang melemahkan iman

  33. ”anak ku mau dikasih makan apa?” jawabnya :Nasi doong, ….lain lagi klo pertanyaannya ”bagaimana kelak kamu menghidupi istri dan anak mu?…nah itu baru jawabannya :” Allah Maha pemberi Rizki”….jadi jangan takut hidup sengsara karena semua mahluk hidup sudah ada rizkinya tinggal kita berusaha berdo’a dan berserah diri kepada Allah, …dan beriman lah kepada Allah dan hari pembalasan maka itulah golongan orang orang yang beruntung sekalipun hidup didunia dipandang sebelah mata karena status sosial,…tapi takutlah klo keimanan kita lenyap dikecoh pandangan duniawi.

  34. Saya bahkan belum bekerja dan baru semester 3 pas nikah.
    Inilah yg sering menjadi permasalahan dalam pemilihan calon.
    Sekitar 4 orang keluarga yg orangnya menolak saya.
    Tapi Alloh menentukan jg Jodoh yang terbaik dari sisiNya.
    Seorang anak tokoh masyarakat yg jg guru agama.

    Pelajaran berharga bagi saya ketika punya mantu nantinya…
    Cari yg sholeh dan berkeinginan kuat dahulu.
    Alloh yang maha memberi rizki

  35. Saya setuju dengan ibu muballigh, karna jawaban fajar itu tidak bijak dalam urusan yg serius dan menyangkut masa depan anaknya itu. Memang benar allah maha pemberi rezeki, tetapi kalau kita tidak berusaha dan kerja keras. Dari mana datangnya tezeki itu?
    Memang benar fajar itu berjualan jilbab tetapi yg di tanya kan pekerjaan. Kalau fajar itu menjawab.. saya tidak bekerja tetapi saya punya usaha dan rezeki telah di atur allah.
    Mungkin ibu muballigh itu menerimanya.

  36. Allah mmang maha pemberi rizki, tp Allah gk lngsng mnjatuhkn rezki’y itu dri langit…..hrus berusaha dlu baru rezki itu dtang dngn seizin Allah….

  37. pertanyaan si ibu menunjukkan bahwa dia adalah seorang meterialist tulen (walaupun titelnya seorang muballighoh), jawaban si fajar juga terlalu vulgar (mentang2 aktivis dakwah). saya tidak tau persis bagaimana dialog yang sebenarnya terjadi. yang jelas kedua orang itu sudak menunjukkan “kekerdilannya” masing2. sebaiknya ambil saja hikmah dibalik peristiwa itu, bahwa “kesombongan” bisa saja dikemas dengan label2 religius. setan tertawa terbahak2 menyaksikan peristiwa itu..

    • yg pasti ketakutan ibu itu jauh lebih besar

      bukankah, allah sudah menjelaskan dalam alquran: allah telah menjamin rejeki tiap hamba hambanya sejak ia terlahir kedunia

    • bener itu mas.. sudah dijelaskan juga dalam al-quran bahwa setan itu memberi ketakutan dalam hal KEMISKINAN kepada manusia…

  38. Lalu, nanti anakku kamu beri makan apa?”
    Lha biasanya makan.nya apa ibuu….
    Klo biasan.nya makan nasi ya dikasih nasi,,,,,klo mau mkan rumput ya beneran . ..hehehe

  39. assalamualikum..

    klo boleh saya sedikit berpendapat,

    menurut saya kurang pantas orang tua menanyakan pekerjaan apa.. (saya sepemahaman dg almarhum ust UJE sewaktu beliau memberi nasihat kepada pasangan pengantin,, lihat sumber di youtube)

    dan perlu diingat allah swt sendiri telah menjelaskan: tidak ada satupun mahluk yg tau akan kejadian hari esok.
    walaupun misalnya umpama andaikata apabila si calon seorg pengusaha yg sukses, jika Allah menghendaki hari esok si calon itu jatuh miskin,siapa yg mampu melawan kuasa Allah.???? Dan satu hal lagi, perlu diingat dicatat dan dibaca lg firman Allah swt dalam al-quran. kurang lbh sprti ini:

    “nikahkanlah…. jika mereka MISKIN, Allah akan mencukupkan baginya keperluannya.

    menurut hemat saya, orang tua /calon mertua ada baiknya lebih fokus mengenal atau mencari tau ttg kpribadian calon mantu (baik sikap sifat,ahlaknya) dilingkungan sekitar rumahnya dsb., bila perlu dan masih ada orang tua si calon mantu boleh jg di cari tau, apakah jauh dari fitnah atau tidak, itu jauh lebih penting. karena seseorang terhormat berharga bukan karena harta tahta nya, tp krn ahlak kpribadiannya.. tidak sedikit org kaya raya dibenci karna ahlak tingkah lakunya.. dan tidak sedikit orang miskin lebih dihormati disegani dan dipuji krn ahlak dan tingkah lakunya.

    terima kasih, wasalam

  40. ceritanya menunjukkan kalo ortunya lbh mementingkan dunianya.. yg jadi bahan pertimbangan terberatnya hanya masalah ekonomi yg gak kekal.. sabdanya rosul saw yg menjadi fokusnya ya agamanya.. mskipun dalam hadis itu pria dianjurkan memilih wanita krn agamanya, juga wanita menerima seseorang karena agamanya… cocok toh? kok ada manusia takut gak makan gitu… yo pasti makan.. tp yg jd masalah biasanya sdikit dan banyaknya harta…

  41. ” Saya ini muballigh(oh), saya ngerti lah maksud Allah Maha Pemberi Rizki ” Sombong sekali dia. Harusnya jika tersinggung, merasa digurui hadapilah dengan sabar, tersenyum, minta penjelasan, siapa tahu kalimat Allah Maha Pemberi Rizki hanyalah pengantar yang menunjukan betapa tawakalnya ia pada Allah. Orang beriman, orang tawakal tidak mungkin tidak bertanggung jawab.

    Intinya,si ibu sudah lebih dulu sibuk tersinggung, sombong, merasa tinggi, menduga-duga, berprasangka, jadilah semuanya nampak buruk.

  42. tetaplah berpegang teguh dengan ucapmu walaupun ditolak karena memberikan jawaban yang sebenar- benarnya dan ALLAH sangatlah adil dan memberi yang terbait buat yang memegang dan percaya akan kebesaran ALLAH..karena ALLAH akan berikan rezeki dari jalan yang tak di sangka-sangka..manusia terkadang egois dan suka melihat dari segi materi tanpa pernah melihat sebuah ketulusan..

  43. Sayang sekali ya ibu mubaligh katanya..padahal Tidak akan dicabut nyawa seseorang sebelum di penuhi rezkinya..yang telah di tulis di lafa mafuz. Begitu ruginya ibu. Menolak seorang shaleh mendatangi anak ibu..tunggu lah kemurkaan allah akan mendatangi mu..

  44. Seharus nya ibu itu bertanya lagi untuk memperjelas pertanyaan nya,sangat di sayangkan ibu itu mengkwatirkan rezeki & pemuda itu juga salah menjawab seakan menyepelekan seakan jawaban dia itu ibu tidak usah kuatir rezeki sudah diatur Allah,saya tidur juga rejeki datang

  45. Saya tidak tahu apakah kejadian di atas nyata atau cuma fiksi. Hanya saja cerita di atas hanya memuat sebagian dari peristiwa lamaran tsb. Bagaimana interaksi atau percakapan setelah pertanyaan si ibu itu tidak dijelaskan. Kemudian setelah si Bapak mengambil inisiatif untuk melanjutkan pembicaraan, disini ternyata juga tidak diceritakan. Apa saja pembicaraan antara si Bapak dan si Fajar sama sekali tidak dimuat. Sehingga dengan demikian kita tidak bisa memberikan penilaian mana yang salah dan mana yg benar. Kalau kita langsung memberikan penilaian terhadap cerita atau keterangan yang kita terima yang hanya sepenggal saja ( tidak lengkap) maka kita bisa saja salah memberikan penilaian.
    Dari komentar2 yang diberikan apakah itu yang pro Si Ibu ataupun yang pro si Fajar semuanya rata2 benar. Hanya saja kalau dikaitkan dengan cerita di atas itu tidak bisa ditarik kesimpulan. Kita tidak boleh menyalahkan di Ibu atau sebaliknya menyalahkan di fajar. Karena cerita di atas hanya sepenggal saja. Banyak bagian dari cerita tetsebut yang tidak dimuat atau diceritakan. Oleh karena itu saya berpendapat kalau kita tidak salah memberikan komentar. Tapi kita akan salah kalau sampai memberikan kesimpulannya. Kesimpulan itu dalam arti seperti menyalahkan si fajar atau menyalahkan si ibu. Semoga kita semua tidak termasuk orang yang terlalu cepat memberikan penilaian salah kepada orang lain…Aaamiiin

  46. Sy sdh membuktikan kalau Rezki itu Allah yg jamin sy melamar istri sy dgn jawaban “saya punya modal cinta” sy di tolak semua keluarga kecuali Alm Ibu mertua sy yg yakin dgn jawaban sy justru ibu mertua sy kasak kusuk utk persiapan pernikahan sy dgn putrinya sy pun berjanji utk membahagiakannya dan putrinya tak usah sy sebutkan apa sj janji yg telah sy tunaikan sebelum Alm Ibu Mertua sy meninggal 125 hari yg lalu. Jadi jika pemuda yg punya tekad utk menikah maka menikahlah dan yakin rezki itu akan di tambahkan setelah kita menikah. Masih adakah org tua yg berpikir ttg harta itu wajar tp keyakinan mereka kurang terhadap Allah

  47. Si Ibu butuh jawaban yang berupa syariat yang dapat memberikan harapan lebih baik untuk rezeki anak dan calon menantunya itu, masalah Allah mahapemberi rizki itumah hakikat yang memang harus diakui oleh semua orang. Sekalipun hasil rencana memang Allah yang menentukan tapi manusia harus punya rencana konkrit yang memang sesuai dengan syariat agamaNya

  48. Laki2 yg melamar ni.. Hanya cukup meyakinkan ortu sj allah maha pemberi rizqi benar adanya… Tp namanya org tua jg perlu deskripsi scr jelas ttg pekerjaan n planning kdepannya. Org tua mau mndapatkn calon suami untuk anaknya yg trbaik.

  49. ustadz/mubaligh yang sesungguhnya tidak akan berani berkata “saya ini mubalig”. Itu ucapan sombong yang sama sekali tidak mencerminkan seorang berilmu agama tinggi. perkataan “Saya ini mubaligh” saja sudah merasa kalau ilmu yang dimilikinya lebih tinggi dari lawan bicaranya.

  50. smua koment2 nya baik2 smua, ingin membangun, ma’af aku mau ngasih aja solusi buat si pemuda itu, mnding jualan Gluberry (susu suplemen) dr 4Jovem, baik untuk kesehatan, melancarkan BAB, kputihan, diabetes, cholesterol, melangsingkan bdan, untuk kcantikan jg bisa, dijadikan masker bisa untuk mnghilangkan jerawat, flek hitam, mencerahkan, dan mmutihkan kulit wajah InsyaAlloh bisa, harganya murah cuma 168rb, udh bnyak testimoninya..bila ada yg mau dijual lg bs..itung2 Promosi ya..hee..hub PIN BB saya : 7D0DFDDC, ato 082129602206..FB : RieYan Chi Kira

  51. Kata2 yg dilontarkan antara si calon menantu sma2 menunjukan hikmah, Si calon menantu memang mnunjukan bahwa dia tak akan gentar dengan apapun yg trjadi mngenai rizky mereka yang akan datang, akan tetapi, ia tidak mengulas lgi prtanyaan ibu mertua, apakah yg di maksud ibu mertua… Sedangkan Ibu mertua Menunjukan sikap kekesalan trhdap pemuda tsb lantaran jawabannya menurut beliau seperti meremehkan kehidupan dan ibu mertua sangat risau karena si pemuda hnya mnjawab dengan mudah bgtu saja, dan mungkin ibu mertua tkut si pemuda ini nntinya Jumud alias Berdoa teruss tanpa mau usaha…. Nah itulah hikmah yg sy dpt dri sepenggalan kisah di atas 😊

  52. di zaman sekarang,perceraian terjadi kebanyakan karna faktor ekonomi,mungkin itu yang di takutkan beliau.
    karna hidup tidak hanya perilaku sopan,tutur kata baik,juga bukan hanya ilmu agama,tp ada juga harus di imbangi dengan biaya.
    allah tidak akan mengatur/memberi rizki kepada orang-orang yang malas berusaha di jalanya,karna allah yang mengatur,maka seharusnya kita senantiasa berusaha dengan baik.
    sekali lagi,allah lah yang mengatur rizki atas semua manusia,bukan manusia sendiri yang mengatur rizkinya,karna jika manusia yang mengatur rizkinya sendiri,maka percayalah tidak akan ada pengangguran,kelaparan juga kemiskinan.
    inilah hidup.

  53. nabi yakub saat akan meninggal bertanya pada anak2nya “apa yg akan kalian sembah sepeninggalku?” bukan ‘ apa yg kamu makan sepeninggalku’ (coba baca 2:133 klo tdk slh). kisah pembelajaran utk lbh mengutamakan kbutuhan iman dari skdr urusan perut.jika yg datang melamar orang sholih nikahkn saja. wallahu a’lam .. maaf klo salah

  54. IKUT KOMEN AHHHH,, SAYA SETUJU DENGAN MERTUANYA, SEBAB ALLAH BERFIRMAN KEPAADA KITA UNTUK MENAHAN DIRI JIKA BELUM MAMPU MENIKAH,misalnya puasa dll, BELUM PUNYA PEKERJAAN ITU ARTINYA BELUM MAMPU MENIKAH, JADI SEHARUSNYA CALON MENANTU ITU BEKERJA DULU, SOAL DAPAT ATAU TDK UANG ITU SERAHKAN SAMA ALLAH SEBAB ALLAH PEMBERI REZEKI, INGAT TUGAS SUAMI ITU MENAFKAHI, BAGAIMANA IA MAU MENAFKAHI ISTRI SEDANG IA TDK PUNYA PEKERJAAN, BAGAIMANA ALLAH AKAN MEMBERI RIZKI JIKA KITA TIDAK BERUSAHA SEPERTI BEKERJA MISALNYA. MENIKAH ITU PINTU REZEKI, KALO MENIKAH TP GA KERJA ARTINYA PINTU REZEKI SDH DI BUKA TAPI TIDAK ADA USAHA APA2 ATAU TDK BEKERJA SAMA AJA BOHONG, KALO LAGI NUNGGU PANGGILAN KERJA ITU BELUM TERMASUK USAHA NAMANYA, KALO MO NIKAH PERSIAPKAN DIRI DULU, KALO SDH SIAP ATAU MAMPU BARULAH NIKAH, KAN ALLAH SDH BERFIRMAN JIKA BELUM MAMPU JGN NIKAH DULU, KALO SDH MAMPU BARU NIKAH, NANTI KALO UDAH NIKAH BARU ALLAH TAMBAH REZEKINYA. Pendapat org tentang sikap calon mertua td memamg tdk sepenuhnya benar dan salah, tapi silahkan anda coba lamar anak org dengan cara seperti itu, saya yakin 1000 banding 1 mungkin yg bersedia merelakan anaknya, selain itu anak jg harus di jelaskan bahwa tugas suami itu menafkahi, bagaiman mau menafkahi kalo tdk bekerja, bagaimana allah mau kasi rezeki kalo tdk kerja, selain itu yg jd pertanyaan ” Bagaimana akan menafkahi calon istri” yg di tanya bagaimana bukan nanya “Siapa pemberi rezeki” memang bnyak org pinter tp pas di tanayain hal sepele malah ga ngerti dg pertanyaan simple seperti itu, ingat beda antara “bagaimana” vs “siapa”

  55. itu dah takdir…belum jodohnya Fajar…tinggal cari lagi kok…wanita sholehah bukan cuman Wulan…skrg gimana sikapnya Fajar aja gmn menerima takdirnya…

  56. Jika saya ingin menikahi wanita yang saya idamkan, saya tidak akan pernah menjawab seperti itu, jawaban seperti itu adalah jawaban orang yang sombong, dia hanya menganggap dirinya lah yang paham akan agama orang lain dikesampingkannya. Orang tua sudah beragama jauh sebelum kita mengerti apa itu agama, jangan melawan orang tua dengan ilmu agama yang hanya secuil dari ilmu agama orang tua lah bro, itu namanya bunuh diri.

  57. Saya setuju dg MR.Toejoek. para ikhwan yg merasa berilmu lbh baik dibanding calon mertuanya krn sering berdakwah dsbnya malah terkadang “menggurui” calon mertua. Ini saya alami dg adik angkat saya sendiri. Walhasil sekrang setalah menikah, ternyata jauh panggang dr api. Hanya teori agama yg dihapal, amal dan sabarnya tertinggal. Sekarang anak banyakdan masih balita dia tinggal ke LN jd TKI utk bs umroh/haji. Sedangkan istri hrs bekerja dan mendidik anak2. Jd pendakwah, celana cingkrangdan berjenggot bukanlah jaminan. cari pasangan hidup itu ibarat untung2an so kita harus byk berkonsultaai dg Allah dan taat dg orang tua apy mendapat ridhonya. Meminimalisasi resiko hal-hal ghoib yg kita tdk punya ilmua.

  58. Jawaban si Fajar trlalu umum. Apalagi selevel S1.

    jk jwbnnya sy sdg mrencanakn bkerja wirausaha (ngembangkn visi misi usaha jilbabnya) mngkn lbh bisa ditrima.

    Ingat pepatah melayu

    “Berusahalah hidup didunia seolah hidup selamanya, beribadahlah tuk akhirat seolah esok kan tiada”

    Jk org berdoa mulu tanpa usaha mw apa? Mkn angin?

    Jk org brusaha tanpa brdoa? Mau apa? Mw g berkah & tak dpt ridho Allah mau?

    Klw bisa jaya dunia akhirat knp tdk?

  59. Apakah Anda mencari pinjaman bisnis? pinjaman pribadi, pinjaman rumah, kredit mobil, pinjaman mahasiswa, pinjaman konsolidasi utang, pinjaman tanpa jaminan, modal ventura, dll .. Atau anda telah menolak pinjaman oleh bank atau lembaga keuangan untuk alasan apapun. Kami adalah pemberi pinjaman swasta, pinjaman untuk bisnis dan individu dalam tingkat bunga rendah dan terjangkau suku bunga 2%. jika Tertarik? Hubungi kami hari ini di (fredrickpetersonloan@gmail.com) dan mendapatkan pinjaman Anda hari ini
    Salam,
    Tim investasi Fredrick Peterson

  60. saya setuju pendapat mertuanya…KLO KAMU nikah sang suami belum bekerja…. berarti kamu itu kena virus cinta, tapi mertua lebih mengerti dan berpengalaman daripada buku yang kamu baca… memang nikah trus dapat kerja gampang,realitas dong….apa kamu harus makan CINTA, tiap hari. Alloh itu suka orang yang sudah siap menikah lahir dan batin….hanya perempuan tulalit yang menerima pinangan itu, ..kebutuhan tiap tahun itu bertambah…

  61. Sya setujuh sama lala. Yg paling penting bagi wanita adalah calon imam yg bisa membimbing kita ke jalan allah.hidup didunia hanya sementara.utk wanita 1.carilah calon suami dari agamanya (seagama) 2.ahklaqul karimahnya dan 3.harta benda/pekerjaan tdk jdi masalah yg terpenting bertanggung jawab.nikah itu ibadah..

  62. makanya skr banyak wanita perawan tua,ada yg mlamar disusah2in,emangnya klo yg lmr dr org kaya dgn pekerjaan yg mapan sdh menjadi kpastian anaknya bakalan bahagia? salah satu ciri2 wanita yg baik djadikan istri adalah yg dimudahkan maharnya.

BERIKAN TANGGAPAN

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini