Beranda Tazkiyah Tazkiyatun Nafs Hajar Stres dengan Al-Quran

Hajar Stres dengan Al-Quran

0
Gadis Gaza baca Quran (usatoday.com)

Alhamdulillah… berkah luar biasa ketika seorang hafidhoh bergabung bersama kami. Membersamai kami dalam lingkar calon mujahidah quran, yang akan selalu menyenandungkan al-quran di setiap sudut ruang kecil asrama kami.

Setelah hampir satu bulan bersama, hubungan kami semakin akrab. Hingga akhirnya saya menyebut beliau sebagai suhu saya. Meskipun usianya dua tahun lebih muda dari saya. Karena beliaulah yang hampir setiap hari meluangkan waktunya untuk menyimak hafalan saya, mengobrak-obrak setoran di tengah kesibukan kami, dan memotivasi saya di kala saya futur.

Ada satu hal yang menarik buat saya saat berinteraksi dengan beliau. Yakni sikap beliau yang selalu tenang dalam hal apapun. Meskipun konon, kata beberapa teman beliau itu termasuk orang yang gampang panik.

Sebagai contoh, waktu itu saya sempat bertanya kepada beliau, mengapa beliau tenang saja saat menceritakan kondisi ekonomi beliau yang sedang kembang kempis. “Wayarzuqhu min haitsu laa yahtasib” kata beliau mengutip sebuah potongan ayat al-quran dengan nada setengah ketawa.

Waktu itu saya hanya bengong sambil mencoba mencerna maksud ayat yang beliau ucapkan itu. “Hmm.. benar juga. Bahwa Allah yang akan memberikan rezeki dari jalan yang tidak kita sangka,”  kata saya dalam hati.

Yah, begitulah al-quran mengajarkan. Dia memberikan ketenangan bagi siapa yang mempercayainya. Apalagi bagi mereka yang berusaha menjaganya dengan menghafalnya, menjadikan al-quran sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-harinya.

Dalam buku The 9 Habits For Brighter Muslim karya dr, Agus Sukaca dijelaskan mengenai hasil eksperimen yang dilakukan dengan menggunakan mesin pengukur dan terapi stres yang berbasis komputer, model MEDAQ 2002 (medical data quotien) yang ditemukan dan dikembangkan oleh pusat kedokteran Universitas Boston.

Dari hasil eksperimen tersebut ditemukan bahwa al-quran menimbulkan efek relaksasi hingga 65%. Sedangkan bacaan bahasa Arab non al-quran efek relaksasinya hanya mencapai 33%. Itu artinya al-quran mempunyai peran yang cukup signifikan dalam menurunkan ketegagangan otot yang memicu seseorang mengalami stres.

Itu bagi mereka yang hanya mendengarkan bacaan al-quran. Lantas bagaimana bagi mereka berusaha untuk membumikan al-quran dalam dirinya, yakni dengan membacanya, menghafalkannya, mentadabburinya Kemudian menjadikan al-quran sebagai pedoman dalam setiap sendi kehidupannya?

Mari kita ingat kembali tujuan diturunkannya al-quran itu sendiri, yakni sebagai asy-syifa atau obat. Termasuk di dalamnya sebagai obat bagi penyakit kejiwaan seperti stres. Karena sesungguhnya stres itu sendiri adalah gangguan kejiwaan yang disebabkan oleh melemahnya ruh keimanan dalam diri seseorang. Sehingga seseorang mudah tegang, mudah kalut dan galau karena ruhnya kering. Sedangkan membaca al-quran dapat meningkatkan kualitas keimanan seseorang yang akan memberikan ketenangan dan ketentraman dalam dirinya.

Karena al-quran adalah kalam Allah. Membacanya adalah saat kita berdialog dengan-Nya. Apa yang ada dalam al-quran adalah firman-Nya. Janjinya pasti tak pernah melesat sedikit pun. Siapa yang membacanya akan mendapat pahala berlimpah.

Maka di zaman seperti sekarang ini, di mana orang-orang mulai mencari ketenangan dengan hiburan-hiburan ekstrim, yang terkadang malah mendekati maksiat, sudah seyogyanya kita kembali kepada al-quran yang akan mengantarkan kita pada ketenangan jiwa. Jadi liburan tak harus mahal, cukup dengan duduk sejenak mentadabburi al-quran.
Waallahu a’lam bish-showab…. [Ukhtu Emil/Webmuslimah]

BERIKAN TANGGAPAN

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini