Beranda Keluarga Parenting 5 Kiat Liburan Anak, Menyenangkan dan Bermanfat bagi Masa Depan

5 Kiat Liburan Anak, Menyenangkan dan Bermanfat bagi Masa Depan

2

Out bond Al UmmahHari-hari ini adalah masa liburan sekolah. Anak-anak libur kenaikan kelas selama kurang lebih tiga pekan. Bagi anak-anak, liburan adalah waktu yang menyenangkan. Namun sebagai orangtua, “menyenangkan” saja tidak cukup. Masa liburan juga harus bermanfaat bagi buah hati, bukan malah membuat mereka merugi.

Berikut ini 5 kiat agar liburan anak-anak menyenangkan dan bermanfaat bagi masa depan mereka:

Rencanakan Aktifitas di Masa Liburan

Bagaimanapun, sesuatu yang direncanakan dengan baik akan berbeda hasilnya dengan sesuatu yang tidak pernah direncanakan sama sekali. Karena itu, rencanakanlah aktifitas-aktifitas selama anak-anak liburan sekolah. Ajak suami dan anak-anak membuat jadwal selama masa liburan itu.

Tentu, ketika ada orangtua di rumah, liburan menjadi lebih mudah. Berbeda jika anak-anak yang masih SD atau TK libur, sedangkan kedua orangtuanya bekerja di luar rumah. Mungkin anak-anak bersama nenek atau anggota keluarga yang lain. Atau bahkan, mereka di rumah hanya bersama khadimat (pembantu). Yang lebih ‘repot’ lagi, jika di rumah tidak ada siapa-siapa.

Bagi kelompok yang disebutkan terakhir ini, orangtua bisa merencanakan apakah selama tiga pekan liburan itu, dua pekan anak-anak berlibur di rumah nenek dan sepekan orangtua cuti untuk menemani, atau bagaimana. Selain aktifitas di rumah, perlu dijadwalkan juga liburan keluarga. Di mana seluruh anggota keluarga berlibur bersama.

Hindari mengandalkan TV

Ada sebagian orangtua yang berpikir, “yang penting anak-anak aman secara fisik dan senang saat liburan.” Lalu mereka pun memprogram anak-anaknya untuk berlibur di depan Televisi. Bangun tidur anak langsung nonton TV, siang nonton TV, sore nonton TV, bahkan hingga malam nonton TV.

Televisi, selain membuat fisik motorik anak tidak berkembang baik karena kebiasaan duduk lama di depannya, juga membawa dampak negatif bagi karakter dan perilaku anak. Sebabnya, banyak acara-acara televisi yang tidak cocok untuk anak-anak. Bahkan, film-film yang diklaim sebagai “tontonan anak” juga tidak sedikit yang mengajarkan kekerasan, budaya instan, hedonis, hingga pacaran.

Hindari banyak main game dan gadget

Ada pula orangtua yang mengandalkan game untuk menemani anak-anak selama liburan. Jika dulu untuk bermain game orangtua membelikan PS atau anak-anak pergi ke persewaan PS, kini dengan menjamurnya smartphone dan gadget, anak-anak menjadi lebih mudah mengakses game-game yang lebih variatif.

Secara jangka pendek, bermain game melalui gadget memang membuat anak-anak jadi betah di rumah dan orangtua seperti bebas beraktifitas lainnya. Tetapi, selain memiliki pengaruh pada fisik terutama mata, bermain game dalam waktu yang lama juga membuat anak-anak kehilangan banyak waktu untuk mengembangkan fisik motoriknya. Bermain game yang gambarnya bergerak cepat juga membuat anak-anak sulit menangkap pelajaran yang umumnya menggunakan tulisan dan gambar tidak bergerak. Sebab, otaknya sudah beradaptasi dengan gambar gerak cepat.

Pilih liburan keluar ke alam bebas

Jika berkesempatan berlibur keluar bersama keluarga, pilihlah liburan ke alam bebas. Misalnya ke pantai, outbond, dan sebagainya. Liburan jenis ini jauh lebih bermanfaat daripada pergi ke pusat permainan yang umumnya tersedia di mal-mal.

Penelitian profesor psikologi dari University of Utah, David Strayer, menemukan, bermain di alam bebas dan terjauh dari gadget bisa meningkatkan kreatifitas orang dewasa hingga 50 persen. Pengaruh positif bermain di alam bebas juga terjadi pada anak-anak.

Bermain di alam bebas juga bukan hanya perlu dilakukan saat liburan keluarga. Daripada anak-anak bermain game, lebih bagus bagi mereka melakukan permainan tradisional bersama teman-temannya. Selain bermanfaat bagi perkembangan fisik psikomotorik, permainan tradisional bersama teman-teman sebayanya juga melatih kecerdasan emosional dan menjadi sarana bersosialisasi anak.

Tetap jaga shalat

Membuat jadwal selama liburan maupun saat berlibur ke luar harus tetap menjaga shalat lima waktu. Terkadang, saat liburan, anak-anak lupa tidak menunaikan shalat karena asyik bermain. Orangtua perlu mengatur dan mengarahkan, agar apapun aktifitas anak selama liburan, termasuk saat berlibur ke luar bersama keluarga, shalat tetap terjaga. [Arifatus Sholihah/Webmuslimah.com]

2 KOMENTAR

BERIKAN TANGGAPAN

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini