Beranda Aktualita Video Curhat Poligami Ini Bikin Puluhan Wanita Menangis

Video Curhat Poligami Ini Bikin Puluhan Wanita Menangis

30
Ana Abdul Hamid curhat poligami (Youtube.com)

Ana Abdul Hamid membuat puluhan wanita menangis. Melalui video yang diunggah di Facebook dan Youtube, Ana mengisahkan kepedihan hatinya karena dipoligami. Video ini telah dilihat 315 ribu pengguna Facebook dan 11 ribu pengguna Youtube.

“Maaf saya bukan menentang hukum Allah yang memperbolehkan seorang laki-laki memiliki istri lebih dari satu. Saya hanya mengutarakan perasaan saya dan mungkin mayoritas perempuan yang ‘tidak siap’ berbagi akan tetapi ‘terpaksa’ untuk berbagi,” demikian bagian awal dari tulisan Ana yang ia tunjukkan melalui sejumlah poster di video.

“Saya muslimah biasa.. seorang istri.. ibu dari 2 orang anak.. dan sementara mengandung anak ke-3.. Umur saya 26 tahun dan dari awal menikah saya tidak pernah sedikitpun terbersit akan mengalami yang seperti ini. Saya baru menginjak usia 25 tahun ketika suami saya memutuskan untuk berpoligami…,” tambahnya.

Selanjutnya ia mengungkapkan perasaannya ketika dipoligami.

Di Facebook, puluhan wanita menyatakan menangis melihat video tersebut. Sebagian besar menunjukkan perasaannya dengan emoticon, sebagian lainnya menunjukkan dengan menulis komentar.

“Pas liat videonyaaa.. langsung nangis.. hanya bisa berdoa.. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kebahagiaan.. kesehatan.. umur yang panjang & rezeki yang melimpah untukmu..” tulis Sofyawati Lumunon di Facebook.

“Nonton video mba ana aku jadi meweeekkk nangis sendirian di kantorr… aku membayangkan jika itu terjadi kepda saya, mungkin saya gak akan bisa setegar seperti mba ana … terus semangat demi buah hati mba ana 🙂 semoga semua ada jalan keluarnya ya mba :-)” tulis Menik Ita Lestari di Youtube.

Selain komentar sedih, ada pula netizen yang mengingatkan bahwa tidak selayaknya video masalah rumah tangga tersebut diunggah di Youtube.

“Ini rahasia dan urusan rumah tangga seorang muslim (kalau masih merasa yang mengupload)… Bukan untuk ranah publik…, ketika seorang muslim tidak sanggup karena urusan rumah tangga, dan ingin berbagi… Berbagilah dengan Ulama atau Ustadzah, karena itu lebih dianjurkan dalam hukum Islam. Karena solusi akan didapat. Insya Allah ketika video ini dishare untuk mncari “solusi dan dukungan” dari khalayak ramai… Dukungan dari manusia selalu akan berubah-ubah dan belum tentu menenangkan spanjang masa… Mintalah dukungan dan solusi dari Allah… Karen Allah adalah tempat berbagi… ketika jawaban dari Allah belum ada, tunggulah… Karena Nabi juga tidak selalu langsung mendapat jawaban dari Allah tiap pertanyaan atau permasalahn umatnya… Beliau juga pernah menunggu dalam waktu yang lama, apalagi kita ingin minta solusi dari masalah kita. Menunggu jawaban dari Allah itu lebih baik… Daripada mengumbar urusan rumah tangga sendiri k publik… Allah adalah solusi yang terbaik untuk tempat berbagi, walaupun kita harus mnunggu lama… Wallahu a’lam,” tulis Pulau Satu.

“Aib istri adalah aib suami demikian juga sebaliknya. Menceritakan aib suami atau istri berarti membuka aib sendiri.. curhatlah sama Allah mba sayang…karena kerahasiaannya terjamin dan solusi yang terbaik datangnya hanya dari Allah.. semoga mba dikuatkan ya…,” tambah Naila Ikhsan.

30 KOMENTAR

  1. semoga diberikan kemudahan oleh Allah SWT dalam menjalani kehidupan yang lebih baik lagi kedepannya ya mbak, curhatlah sama Allah saja karena kerahasiaannya terjamin dan solusi yang terbaik datangnya hanya dari Allah SWT, Insyaallah…

  2. Bismillah,,,poligami itu indah dan baik bagi manusia,,,apa saja yg terkait dengan syariat Allah azza wa jalla pasti dan pasti adalah yg terbaik buat manusia,,,cemburu adalah biasa tetapi bukan untuk di perbesar dan bukan pula untuk di publikasikan karena ada kesan poligami itu buruk,,senyatanya poligami itu yg terbaik buat manusia,menjadi manusia yg baik di dalam kelangsungan hidupnya,,terjaganya agama dan kehormatan para muslim laki laki dan muslim wanitanya ,,,membuat dunia ini bersih dari maksiat dengan berbagi cinta dan kasih sayang dengan sesama muslim..kedepankan ilmu dan syariat Allah dan buanglah kebelakang punggung punggung kita sifat sifat memberontak dan ego yg berlebih dengan cara menerima ilmu dan mau berbagi ,,Ego itu adalah yg tidak mau berbagi

    • Ayat tentang berpoligami (QS An Nisa :3) yang membolehkan seorang lelaki berpoligami kalo menurut saya itu adalah dialektika antara Tuhan dan manusia. Tuhan itu mancing kalian untuk berpikir bahwa manusia itu sejatinya tidak bisa adil dan itu sudah dijelaskan di ayat berikutnya.

      Adil itu tidak segampang anda ngomong mas bro. Ketika si istri dalam keadaan terpaksa untuk meng”iya”kan suaminya berpoligami dan dalam hatinya masih tidak ikhlas/tersakiti dll. itu bisa dikategorikan sudah tidak adil.

  3. Salah satu syarat poligami adalah bersikap adil kepada istri2nya, bagi lelaki yg melakukan poligami tp tidak bersikap adil berarti mengkhianati syariat Allah itu sendiri, seandainya bapak Abu Fahmi melakukan poligami bisakah bapak bersikap adil, dan benarkah poligami mencegah maksiat, klo ya berarti klo poligami dilarang banyak lelaki muslim selingkuh,……… sengguh sempit sekali arti pernikahan.

  4. Saya jg sbg perempuan sangat mengerti perasaan mb.ana ini….pasti nya perih, sakit , merasa tak berguna lagi, terpinggirkan oleh pendatang baru, daun muda yg mereka senantiasa berbulan madu.bisa dibayang kan rasanya. Apalagi jika datang nya perempuan itu tampa permisi , datang dgn kesombongan nya sbg yg lagi digemari, lagi disayang2……
    Tentu berbeda jika sang suami. Mempersiapkan segala sesuatu nya dgn matang, mempersiapkan mental istrinya, anak2. Dan juga mental dirinya sendiri yg siap berlaku adil , tidak membuat istri pertamanya serasa terlupakan. Terbuang layaknya bekas .serta mempersiapkan istri barunya untuk tidak ober acting di depan istri pertama.seperti cara ustadz arifin ilham yaaa……kurang lebih.
    Tapi semoga dgn pilihan terakhir mb.ana ini tidak justru berbelok memilih agama syiah, yg mungkin tidak bgitu peduli dgn poligami tapi malah selirnya tak terhingga dgn nikah kontrak (mut’ah)….atau jgn sampai malah mau di mut’ah. Sy kuatir bgini krn dengar desas desus bahwa asma nadia yg bikin film “syurga yg tidak dirindukan”yg soundtrack nya dimasukkan ke video mbak ana ini konon telah menjadi salah seorang pembela syiah .yg syiah ini terkenal dgn fre sex yg dikemas dlm nikah mut’ah.jd ironis nih video,,,,,,,,,,,

  5. Sy bukan penentang poligami jika dilakukan bilhikmah , bijak dan bukan krn sekedar pelampiasan hawa nafsu , meskipun sy bukanlah orang yg beriman tebal yg mungkin belum sanggup menjalani nya …..bukankah sesuai kemampuan masing2 .tapi yg jelas menolak dan mengutuk nikah mut’ah!

  6. Anda yg mengumbar kesalahan yg mnilai malah orang lain,jangan nuduh yg jauh,jangan salahkn pula yg dekat pahami diri renungkan kesalahan bukan mlah mengumbar!!!baca BiSmILAH pahami arti ny kta hrs slalu mengasihi dan menyayangi sesama mahluk cipta’n اَللّهُ krjakan dlam khidupan sehari2 bkal tenang kehidupan kta jangan cma d baca doank atuh!!

  7. Semoga diberikan berkah dan ketabahan. Islam menekankan Bahwa poligami itu Sunnah, dan tidak diwajibkan Dimana sifat nya itu Mengedepankan Keadilannya. dimana Keadilannya itu Wajib. Bila mana Suami berpoligami itu ada 2: yaitu 1.Berpoligami berdasarkan Sunnah Namun mengedepankan Wajib yaitu Adil atau ke 2. Berpoligami berdasarkan nafsu ( sifat syetan ). Namun bila itu Mengedepankan Sunnah Rosul SAW. Dia Harus Berhadapan Dengan Wajibnya, Dimana Adil itu Wajib. Jadi Para suami Mau Pegang sunnah saja atau Wajibnya. Jadi Saya menekankan KATA Poligami itu Sunnah Adil itu Wajib. SAYA rasa para ulama yang Mengikuti jejak Para SALAFUSOLEH Akan pegang yang Wajibnya. Dan Banyak pula para Ulama yang tidak mengedepankan Wajib hanya memegang sunnahnya dimana berdasarkan nafsu dimana nafsu tersebut dinaungi oleh sifat Syetan.

  8. Buat mba ana. Apakah anda lebih mencintai suami anda dibandingkan dengan Alloh?? sehingga anda mengedapnkan perasaan anda terhadap kecintaan dunia? dan menyerah dengan kebahagiaan akhirat? setiap manusia diberikan ujiannya masing2.. bagi yg kuat akan terlihat lebh condong kpda akhrat dan Tuhannya, bagi yg lemah kembali lagi pada ketakutannya akan dunia. Takut suaminya tidak adil, takut suaminya jarang menemaninya, takut akan sedikitnya harta yg diberikan, dan sifat2 dunia lainnya. jika anda sudah tidak kuat dengan ujian dari Alloh maka keimanan anda harus dipertanyakan. Apakah anda lebih mencintai Alloh dan Rasulnya ataukah suami anda, sehingga anda tidak mau berbagi. Ingatlah bahwa berbagi itu bukan hanya dengan harta, makanan, maupun pakaian.. tp berbagi itu adalah memberikan kepunyaan Alloh yang dititipkan pada kita. Mata anda punya Alloh, tangan anda punya Alloh, ilmu anda punya Alloh, dan suami anda pun punya Alloh.. dan semua akan kembali kepada Alloh. Lalu apa yg membuat anda begitu berat menjalankan sunnah Rosul (ibadah kepada Alloh) tsb? bukankah semakin berat ibadah yg kita jalankan maka semakin besar pahala yg kita terima di sisi Alloh. Semoga anda di berikan hidayah yg lurus yg menguatkan anda dalam menjalankan ibadah2 anda kepada Alloh…

    • Ohh gtu ya …berarti klo saya mah ya digituin ksih aja suaminya ke istri muda klo berbagi indah… Saya nya menjauh lg cari amal yg lain lg …klo ada anak yaa. . kan rezeki itu tiap hr ada y tenang aja asal mau berusaha pasti bisa

    • Ini kasusnya berbeda bukan menentang poligami atau TIDAK MAU berbagi…tetapi suaminya selingkuh dan nikah lagi tanpa persetujuan mbak ana, udah ketauan baru minta izin…tp mbak ana nya msh mau menerima suami n istri barunya…sampai akhrnya beliau tdk kuat lagi dan buat video ini..kita tdk tau keadaan rumah tanggany seperti apa..toh poligami itu sunnah yg wajib itu adilny mgkn suaminy tdk adil sehingga menciptakan kecemburuan bagi mbak ana nya…jaman sekrg dalil poligami hanya dijadikan senjata..niat utamany juga hanya karena nafsu SYETAN tidak puas dan tidak bersyukur….

  9. Bagi saya hidup ini adalah kenyataan , saya lbh suka jujur untuk itu saya berpendapat poligami tdk akan baik buat siapapun , kita ini hanya manusia biasa , bukan nabi Dan bukan malaikat , daripada di poligami saya memilih hidup sendiri .

  10. Untuk direnungkan pasangan suami isteri :
    Assalaamu’alaikum…!” Ucapnya lirih saat memasuki rumah.
    Tak ada orang yang menjawab salamnya. Ia tahu istri dan anak-anaknya pasti sudah tidur. Biar malaikat yang menjawab salamku,” begitu pikirnya.
    Melewati ruang tamu yang temaram, dia menuju ruang kerjanya. Diletakkannya tas, ponsel dan kunci-kunci di meja kerja.
    Setelah itu, barulah ia menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan berganti pakaian.
    Sejauh ini, tidak ada satu orang pun anggota keluarga yang terbangun. Rupanya semua tertidur pulas.
    Segera ia beranjak menuju kamar tidur. Pelan-pelan dibukanya pintu kamar, ia tidak ingin mengganggu tidur istrinya.
    Benar saja istrinya tidak terbangun, tidak menyadari kehadirannya.
    Kemudian Amin duduk di pinggir tempat tidur. Dipandanginya dalam-dalam wajah Aminah, istrinya.
    Amin segera teringat perkataan almarhum kakeknya, dulu sebelum dia menikah.
    Kakeknya mengatakan, jika kamu sudah menikah nanti, jangan berharap kamu punya istri yang sama persis dengan maumu. Karena kamu pun juga tidak sama persis dengan maunya.
    Jangan pula berharap mempunyai istri yang punya karakter sama seperti dirimu. Karena suami istri adalah dua orang yang berbeda. Bukan untuk disamakan tapi untuk saling melengkapi.
    Jika suatu saat ada yang tidak berkenan di hatimu, atau kamu merasa jengkel, marah, dan perasaan tidak enak yang lainnya, maka lihatlah ketika istrimu tidur….
    “Kenapa Kek, kok waktu dia tidur?” tanya Amin kala itu.
    “Nanti kamu akan tahu sendiri,” jawab kakeknya singkat.
    Waktu itu, Amin tidak sepenuhnya memahami maksud kakeknya, tapi ia tidak bertanya lebih lanjut, karena kakeknya sudah mengisyaratkan untuk membuktikannya sendiri.
    Malam ini, ia baru mulai memahaminya. Malam ini, ia menatap wajah istrinya lekat-lekat. Semakin lama dipandangi wajah istrinya, semakin membuncah perasaan di dadanya. Wajah polos istrinya saat tidur benar-benar membuatnya terkesima. Raut muka tanpa polesan, tanpa ekspresi, tanpa kepura-puraan, tanpa dibuat-buat. Pancaran tulus dari kalbu.
    Memandanginya menyeruakkan berbagai macam perasaan. Ada rasa sayang, cinta, kasihan, haru, penuh harap dan entah perasaan apa lagi yang tidak bisa ia gambarkan dengan kata-kata.
    Dalam batin, dia bergumam,
    “Wahai istriku, engkau dulu seorang gadis yang leluasa beraktivitas, banyak hal yang bisa kau perbuat dengan kemampuanmu. Aku yang menjadikanmu seorang istri. Menambahkan kewajiban yang tidak sedikit. Memberikanmu banyak batasan, mengaturmu dengan banyak aturan.
    Dan aku pula yang menjadikanmu seorang ibu. Menimpakan tanggung jawab yang tidak ringan. Mengambil hampir semua waktumu untuk aku dan anak-anakku.
    Wahai istriku, engkau yang dulu bisa melenggang kemanapun tanpa beban, aku yang memberikan beban di tanganmu, dipundakmu, untuk mengurus keperluanku, guna merawat anak-anakku, juga memelihara rumahku.
    Kau relakan waktu dan tenagamu melayaniku dan menyiapkan keperluanku. Kau ikhlaskan rahimmu untuk mengandung anak-anakku, kau tanggalkan segala atributmu untuk menjadi pengasuh anak-anakku, kau buang egomu untuk menaatiku, kau campakkan perasaanmu untuk mematuhiku.
    Wahai istriku, di kala susah, kau setia mendampingiku. Ketika sulit, kau tegar di sampingku. Saat sedih, kau pelipur laraku. Dalam lesu, kau penyemangat jiwaku. Bila gundah, kau penyejuk hatiku. Kala bimbang, kau penguat tekadku. Jika lupa, kau yang mengingatkanku. Ketika salah, kau yang menasehatiku.
    Wahai istriku, telah sekian lama engkau mendampingiku, kehadiranmu membuatku menjadi sempurna sebagai laki-laki.
    Lalu, atas dasar apa aku harus kecewa padamu?
    Dengan alasan apa aku perlu marah padamu?
    Andai kau punya kesalahan atau kekurangan, semuanya itu tidak cukup bagiku untuk membuatmu menitikkan airmata.
    Akulah yang harus membimbingmu. Aku adalah imammu, jika kau melakukan kesalahan, akulah yang harus dipersalahkan karena tidak mampu mengarahkanmu. Jika ada kekurangan pada dirimu, itu bukanlah hal yang perlu dijadikan masalah. Karena kau insan, bukan malaikat.
    Maafkan aku istriku, kaupun akan kumaafkan jika punya kesalahan. Mari kita bersama-sama untuk membawa bahtera rumah tangga ini hingga berlabuh di pantai nan indah, dengan hamparan keridhoan Allah azza wa jalla.
    Segala puji hanya untuk Allah azza wa jalla yang telah memberikanmu sebagai jodohku.”
    Tanpa terasa air mata Amin menetes deras di kedua pipinya. Dadanya terasa sesak menahan isak tangis.
    Segera ia berbaring di sisi istrinya pelan-pelan. Tak lama kemudian ia pun terlelap.
    ***
    Jam dinding di ruang tengah berdentang dua kali.
    Aminah, istri Amin, terperanjat
    “Astaghfirullaah, sudah jam dua?”
    Dilihatnya sang suami telah pulas di sampingnya. Pelan-pelan ia duduk, sambil memandangi wajah sang suami yang tampak kelelahan.
    “Kasihan suamiku, aku tidak tahu kedatangannya. Hari ini aku benar-benar capek, sampai-sampai nggak mendengar apa-apa. Sudah makan apa belum ya dia?” gumamnya dalam hati.
    Mau dibangunkan nggak tega, akhirnya cuma dipandangi saja. Semakin lama dipandang, semakin terasa getar di dadanya. Perasaan yang campur aduk, tak bisa diungkapkan dengan kata-kata, hanya hatinya yang bicara.
    “Wahai suamiku, aku telah memilihmu untuk menjadi imamku. Aku telah yakin bahwa engkaulah yang terbaik untuk menjadi bapak dari anak-anakku. Begitu besar harapan kusandarkan padamu. Begitu banyak tanggungjawab kupikulkan di pundakmu.
    “Wahai suamiku, ketika aku sendiri kau datang menghampiriku. Saat aku lemah, kau ulurkan tanganmu menuntunku. Dalam duka, kau sediakan dadamu untuk merengkuhku. Dengan segala kemampuanmu, kau selalu ingin melindungiku.
    “Wahai suamiku, tidak kenal lelah kau berusaha membahagiakanku. Tidak kenal waktu kau tuntaskan tugasmu. Sulit dan beratnya mencari nafkah yang halal tidak menyurutkan langkahmu. Bahkan sering kau lupa memperhatikan dirimu sendiri, demi aku dan anak-anak.
    “Lalu, atas dasar apa aku tidak berterimakasih padamu, dengan alasan apa aku tidak berbakti padamu? Seberapapun materi yang kau berikan, itu hasil perjuanganmu, buah dari jihadmu.
    Jika kau belum sepandai da’i dalam menasehatiku, tapi kesungguhanmu beramal shaleh membanggakanku.
    Tekadmu untuk mengajakku dan anak-anak istiqomah di jalan Allah azza wa jalla serta membahagiakanku.
    “Maafkan aku wahai suamiku, akupun akan memaafkan kesalahanmu.
    Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah azza wa jalla yang telah mengirimmu menjadi imamku. Aku akan taat padamu untuk mentaati Allah azza wa jalla. Aku akan patuh kepadamu untuk menjemput ridho-Nya..”
    Rabbana hablana min azwajina wa dzurriyatina qurrota’ayun waj’alna lil muttaqina imamma

  11. Arti poligami sesungguh nya tdk di terapkan dgn baik oleh para kaum adam jaman skrg,mrka nikah krna syahwat,krna bosan pnya istri satuuu,bukan krna ngejar surga..

  12. Bagi sy poligami tak akan pernah sy izinkan
    Karna sy tak mampu membagi rasa dengan musuh sy ..
    Sy lebih baik mati ketimbang di poligami ttp takaran sygnya suami sy ke sy akan berkurang jika dia brpoligami.

  13. Poligami itu ada syarat2 yg ditentukan syariat, jd klo syarat2nya sdh sesuai dgn syariat maka boleh berpoligami, sebaliknya jika blm memenuhi syarat2 sesuai ketentuan syariatnya maka tidak dibolehkan untuk berpoligami. Wallahu a’lam bishowab..

  14. Sebagian akan ada yg mencaci km sebagian ada yg mendukung km … tapi apapun itu yg merasakan cuman km jadi…lepaskanlah dia jika itu menyakitimu!!! Karena tidak baik jika rmh tangga salah satu pasangan tersakiti

  15. poligami itu dibenarkan oleh Allah, tapi ingat syaratnya begitu berat….berat…berat…ibarat kita mengenggam Bara Api yang panas

  16. Cerita Ustadz Yang Kapok Ajukan Poligami ke Istri

    Sebagian lelaki muslim ada yang menginginkan poligami dengan alasan mengikuti sunah Nabi. Kenyataannya kebanyakan istri tak siap jika mendengar keinginan itu, apalagi jika yang akan menjadi istri kedua jauh lebih cantik dan lebih muda.

    Ada kisah menarik yang dialami oleh seorang Ustadz. Karena sudah ngebet, akhirnya ia memberanikan diri untuk bertanya apakah istrinya membolehkan untuk melakukan poligami.

    cara poligami

    “Ma, kalau saya menikah lagi boleh nggak?” tanyanya dengan lembut pada sang istri.

    “Nggak boleh”

    “Lho.. kenapa?” Kemudian sang ustadz membuka Al Qur’an surat An Nisa yang di dalamnya ada ayat:

    وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَى فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَى وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً

    “Dan jika engkau takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (apabila engkau menikahinya), maka nikahilah perempuan-perempuan (lain) yang engkau sukai: 2, 3 atau 4. Kemudian jika engkau takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja” (QS. An Nisa’ : 3)

    “Jika kamu ngelarang poligami berarti kamu berani membantah apa yang telah difirmankan Allah”

    “Lalu tujuannya menikah lagi untuk apa?” Tanya sang istri.

    “Sunnah Nabi. Ibadah” Tegas suaminya.

    “Mas, kalau memang betul-betul Mas ingin menjalankan sunnah Rosul dan untuk ibadah, nanti tak kasih dua istri sekaligus”

    Sang ustadz nampak kaget sekaligus bahagia dengan jawaban tadi.

    “Lalu kapan khitbahnya?” tanyanya tidak sabar.

    “Nanti sore insyaallah, Tenang.. sudah tak siapkan kedua orangnya” Jawab sang istri dengan tegas.

    Sorenya, sang suami sudah berdandan rapi dengan setelan jas terbarunya.

    Dan sang istri pun menepati janjinya. Ia mengajak suaminya beserta pak penghulu untuk pergi ke sebuah rumah gubuk yang sudah reyot. Setelah mengucapkan salam dan pintu diketuk, keluarlah seorang perempuan tua.

    “Kenalkan Mas, ini Mbah Nyami. Janda. Usianya 72 tahun”

    “Lho… ?” Tanya sang suami dengan heran.

    “Iya Mas. Ini Mbah Nyami, Janda Tua. Berapa kitab hadits sudah Mas baca sedari kecil sampai sekarang?” sang suami terdiam.

    Setidaknya ia telah membaca 10 kitab hadits. Mulai Shohih Bukhori, Shohih Muslim, Sunan Tirmidzi, Sunan Abu Dawud, Sunan Nasa’i dll.

    “Siapa istri termuda dari Nabi?” Istrinya kembali bertanya.

    “Aisyah”

    “Sebelumnya?”

    “Saudah”

    “Umurnya?”

    “69 tahun”

    “Status?”

    “Janda”

    Istri sang ustadz paham betul jika suaminya sudah tahu bahwa semua istri Rasulullah SAW janda dan berumur tua ketika dinikahi beliau. Hanya Aisyah lah yang masih gadis. Dan semua pernikahan itu pun lillahi Ta’ala, semata-mata karena ibadah dan perintah dari Allah SWT.

    Calon kedua yang hendak dikenalkan pada sang ustadz juga seorang janda sudah uzur.

    “Bagaimana Pak Ustadz.. ? apa sudah mantab untuk poligami langsung 2.. ?” kata Pak Penghulu karena sudah tidak sabar menunggu.

    “Istri Nabi semuanya janda dan tua, Mas. Jadi kalau Mas mau mengikuti sunah nabi, Ini Mbah Nyami dan calon berikutnya Nyai Dasimah, umur 75 tahun. aku ikhlas Mas.. Silahkan..” Tantang sang istri.

  17. Balajarlah ilmu agama sedalam dalam nya karena dia lah ilmu yang kekal dan menjadi syafaat bagi kita semua.
    Manusia berpoligami adalah sunnah selama dia tidak memikirkan hawa nafsu nya semata dan berlaku adil. Saya bertanya pada para wanita apa anda sudah memenuhi kewajiban anda sebagai seorang terhadap suami sudah benar benar sempurna.seperti memasak kesukaannya menggauli suami anda di ranjang dengan baik.apakah perilaku anda sama suami anda sudah membuat suami anda sudah membuatnya puas.Coba di renungkan. Apakah suami harus berpuasa jika istri dalam keadaan nifas atau haid. Terkadang si suami menikah lagi ada faktor lain yang mengganjal hati selama hidup bersama si istri. Jika semua kebutuhan suami telah tepenuhi berarti suami anda berpoligami dengan menuruti hawa nafsu. Jika belum maka anda harus siap menerima suami anda berpoligami. Maaf jika saya ada salah penyampaian

  18. amal sunnah utama Rasulullah saw adalah dakwah dan nikah kalau ini tiada ciri2 itu berserah kepada Allah swt, jika ciri-ciri sunnah ada pada suaminya dan wanita ini mengaibkan suaminya tunggu balasan Allah swt yg dasyat

  19. Wallahualam, adil itu adlah ktika bsa mnjga prasaan psgannya agar tdk tersakiti atau terdzolimi , klo mlksnakan poligami tp tdk bs berbuat adil mka hy akan mmbwa pd kemudharatan sj,

  20. Saudara dan saudariku….perintah polygami itu dtg dr Atas langit sana..yg org sbl islam menghimpun wanita lebih de 4.islam membatasi hanya boleh maksimal 4.Para lelaki tua muda tdk akan ke kurangan wanita utk di peristri.yg ada wanita kekurangan lelaki utk di persuami….para preman beristri dgn semaunya.Islam mengajari sgn ilmu yg arif dan bijaksana.Kodrat wanita bersuami 1.tetapi lelaki lebih dr itu.para wanita yg no.1,2,3 dan 4 harus bisa menempatkan diri,Syukur alhamdulillah lelaki mahu memilih Anti bukan yg wanita yg lain.bersyukur saudari bersuami hingga tdk merasa malu gadis sampai usia dini dan bersyukur para janda ada lelaki yg mahu menikahi anda padahal Ia sdh beristri.Ambil maksud pemberi perinta ya itu Alloh Subhanahu wa ta’ala …HIDUP AKAN BERAKHIR,,Jln menuju ridho Alloh yg kita kejar…apa dulu kita menta dilahirkan sbgai wanita???juga sebaliknya.

  21. Walah hidup kok repot. Wong cuma sebentar kok, klo ad sakitnya juga cuma sebentar. Sing penting itu RIDO ALLAH nya. Bukan asem manis pahitnya takdir yg Allah berikan. Apapun yg terjadi dalam hidup kita. Sing penting Allah ridho. Ap tandanya?? Makin lama makin Deket sama Allah. Hidup sensiri. Di peristri. Atau d poligami yg penting Allah ridho..biar hidup manis yg penting Allah ridho

  22. ente bahlul. tidak ada satupun hadits pndpt sahabat bahkan ulama klasik yg menjelaskan ayat tsb dg penjelasan srampangan yg ente buat.kalau omongan para anggota JIL atau ulama kacangan mungkinlah. keadilan yg dimksd adalh adanya usaha bagi suami utk berlaku adil secara optimal kmudian berdoa kpd Allah agar meridhoi usaha tsb, ada doa bg suami2 yg berpoligami yg disunnahkan oleh Rasulullah utk dibaca tiap malam. sama dg kewajiban jihad apakah ada wajib menang? tentunya yg wajib adlh berjuangnya bukan menangnya. “keharusan” monogami itu kerjaan kristen bukan muslim!

Komentar ditutup.