Sebagai seorang pendidik sekaligus ibu dari satu anak, saya ingin berbagi pengalaman tentang kekuatan motivasi dan apresiasi terhadap tumbuh kembang anak. Karena tentunya semua orang tua ingin anaknya tumbuh dan berkembang dengan baik. Dua hal ini sangat optimal untuk mendampingi perkembangan buah hati Anda.
Tentu kita semua tahu bahwa usia balita adalah masa emas untuk pertumbuhan seorang anak, baik dari segi psikis ataupun mentalnya. Oleh karena itu stimulasi yang kita berikan harus optimal untuk mendukung perkembangan anak.
Berdasarkan pengalaman di sekolah saya, apresiasi sangatlah penting untuk mendukung perkembangan mental anak. Karena dengan apresiasi rasa percaya diri akan muncul dan itu akan dibawanya sampai dewasa.
Apresiasi atas semua yang telah dilakukan oleh anak-anak terhadap apa yang telah diupayakannya akan membuatnya semakin percaya diri dengan semua usahanya. Meskipun menurut kita usaha mereka belum maksimal tetaplah beri apresiasi dengan pujian yang positif. Karena itu akan membuat perkembangannya semakin baik.
Dengan apresiasi, anak-anak akan bangga dengan usahanya dan mereka akan terus mencoba hal-hal yang baru. Dan tugas kita hannyalah mendampingi dan memberi kepercayaan padanya tanpa harus melarangnya. Biarkan mereka bereksperimen dengan apa yang mereka lakukan. Sekecil apapun usahanya tetaplah beri ia apresiasi dan terus memotivasinya untuk tumbuh menjadi pribadi yang baik.
Ada 3 bentuk apresiasi yang sering saya lakukan kepada anak-anak didik saya saat mereka melakukan sesuatu, di antaranya;
1. Pujian
Saya sering memberi pujian dengan kata-kata positif terhadap anak-anak didik saya ketika mereka berusaha melakukan sesuatu. Misalnya, mereka bisa meletakkan krayon pada tempatnya, maka saya langsung katakana “hebat” atau dengan acungan jempol. Hal ini sangat sederhana tapi akan membuat anak-anak senang dengan respon kita atas usaha yang mereka lakukan. Anak akan merasa dihargai, dan ia akan tumbuh menjadi pribadi yang bisa menghargai orang lain.
Pujian bukan hanya diberikan saat anak-anak bisa melakukan sesuatu, tapi saat ia tidak bisapun saya tetap memujinya. Misalnya, saat ia tidak bisa membuka sepatunya dan merengek meminta saya untuk membukakannya, maka langsung saya katakan “kamu pasti bisa” dan saya mengulangi terus perkataan saya sampai ia benar-benar bisa membukannya sendiri. Di sini akan terbentuk rasa percaya diri karena secara tidak langsung kita telah menanamkan rasa kepercayaan pada dirinya. Dan akhirnya ia akan tumbuh menjadi pribadi yang mandiri.
2. Reward/hadiah
Selalu beri hadiah saat anak sudah berupaya melakukan sesuatu. Kita tidak perlu repot dan bingung untuk memikirkan hadiah apa yang akan diberikan pada anak kita. Cukup dengan hal-hal yang sederhana yang bisa memberikan kesan tersendiri pada anak kita. Biasannya yang sering saya lakukan hanyalah cukup dengan hadiah ciuman, pelukan atau tepuk tangan saat mereka bisa melakukan sesuatu. Anak pasti akan senang dengan semua itu karena mereka merasa diperhatikan.
3. Pengumpulan gambar bintang
Biasanya anak-anak yang memiliki jiwa kompetitif, mereka akan semakin terpacu untuk menjadi yang terbaik di antara teman temannya. Ini juga bisa kita manfaatkan untuk memacu perkembangan mereka menjadi lebih baik lagi. Dan juga bisa kita manfaatkan untuk memotivasi teman-temannya.
Pengumpulan bitang biasanya saya gunakan untuk menertibkan mereka dalam melakukan suatu aktifitas. Misalnya saat kegiatan sholat dan berdo’a untuk anak-anak yang sudah tertib saya akan memberinya gambar bintang. Sembari berjalannya waktu mereka sudah bisa tertib dan terkondisikan.
Ketika anak-anak kita sudah bisa terkondisikan maka akan terlahir generasi yang taat dan tertib aturan. [Umahatun Fauziyah/Webmuslimah.com]
subhanallah….. teori sederhana berdampak Luar biasa
makasih Umahatun fauziyah
subhanallah…..
terimakasih tipsnya…..
Komentar ditutup.