Beranda Tazkiyah Renungan Menyambut Ramadhan 1435 H

Menyambut Ramadhan 1435 H

0

RamadhanSaudariku,
Sekarang kita telah berada di bulan Rajab 1435 H. 1 Mei 2014 bertepatan dengan 1 Rajab 1435 H. Artinya dua bulan lagi kita bertemu dengan bulan mulia. Ramadhan. Bulan yang kita nanti-nantikan. Bulan yang penuh keberkahan. Bulan yang penuh keutamaan.

Ada empat tingkatan manusia dalam menyambut bulan Ramadhan. Pertama, mereka yang telah melakukan persiapan berbulan-bulan sebelumnya. Bahkan enam bulan sebelum Ramadhan tiba. Merekalah para ulama, orang-orang yang sangat takut kepada Allah.

إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ

”Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Allah diantara hamba-hambaNya adalah ulama” (QS. Fathir: 28)

Mereka sangat merindukan Ramadhan, mereka sangat mengharapkan Ramadhan. Selepas Ramadhan mereka selalu berdoa agar amalnya di bulan Ramadhan diterima. Kira-kira lima bulan lamanya. Lalu selama enam bulan berikutnya, mereka berdoa agar dipertemukan dengan Ramadhan tahun berikutnya.

Tingkatan kedua, mereka yang mempersiapkan diri dan menyambut Ramadhan dua bulan sebelumnya. Yakni sejak bulan Rajab. Hal ini tergambar dari doa yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Al Baihaqi dan Ath Thabrani.

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِى رَمَضَانَ

Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta berkahilah kami dalam bulan Ramadhan (HR. Ahmad).

اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبَ وَ شَعْبَانَ وَ بَلِغْنَا رَمَضَانَ

Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan (HR. Al-Baihaqi dan Thabrani).

Meskipun hadits ini dhaif, yang kita tidak boleh memastikannya berasal dari Rasulullah, namun para ulama dan kaum muslimin terdahulu biasa dengan doa ini. Yang artinya, mereka telah menyambut Ramadhan sejak bulan Rajab dan menyiapkan jiwa, fisik dan finansialnya sejak bulan Rajab.

Tingkatan ketiga, adalah orang yang menyambut Ramadhan saat bulan mulia itu telah mendekat. Mungkin beberapa pekan sebelumnya, atau bahkan beberapa hari sebelumnya.

Dan tingkatan keempat, semoga kita tidak termasuk di dalamnya, adalah orang yang gagap dengan Ramadhan. Ia tidak suka dengan tibanya bulan Ramadhan yang dianggapnya puasa memberatkan dan seterusnya. Maka ia pun tidak menyambut dan tidak mempersiapkan diri. Akhirnya saat Ramadhan tiba, ia pun dipaksa oleh keadaan dan kondisi untuk bertemu dengannya. Jiwanya persis seperti orang yang bertemu dengan seseorang yang tak disukainya. Mirip dengan orang yang kedatangan tamu yang tak diharapkannya.

Lalu bagaimana kita menyambut dan meyiapkan diri menyambut Ramadhan, wahai saudariku? Secara singkat persiapan kita ada 5. Persiapan perasaan; menghadirkan suka cita dan berdoa bertemu Ramadhan. Persiapan jiwa; memasang niat dan memperbaharui keyakinan kita. Persiapan ilmu; kita mempersiapkan ilmu menyambut Ramadhan, khususnya terkait amal di bulan itu. Persiapan fisik; dengan berolah raga. Serta, persiapan finansial.

Semoga kita bisa melanjutkan pembahasan persiapan tersebut secara lebih rinci pada kesempatan berikutnya. Aamiin. [Tim Redaksi WebMuslimah]