Dr Mohammad Al Khady pernah menulis buku berjudul Renew Your Marriage. Bahwa ada sejumlah sikap dasar dan kiat untuk memperbarui pernikahan agar kehidupan pernikahan layaknya seperti pengantin baru.
Namun di tulisan ini saya tidak sedang berbagi kiat dari buku tersebut. Saya ingin membagikan beberapa kiat praktis yang mudah kita lakukan.
Sebelumnya saya pernah menuliskan bahwa kita semua adalah pengantin baru. Tinggal diteruskan kalimatnya. Pengantin baru, baru 5 tahun. Pengantin baru, baru 10 tahun. Dan seterusnya. Itu humor namun juga bagian dari persepsi kita memandang pernikahan; apakah bagi kita pernikahan sudah lama, usang (na’udzubillah) atau masih baru.
Kali ini serius ya. Kiat agar kita merasakan bahwa kita ini pengantin baru dan selalu bisa seperti pengantin baru.
1. Hadiri undangan pernikahan
Menghadiri undangan pernikahan adalah sebuah kewajiban, khususnya ketika nama kita tertulis di undangan. Maka usahakan untuk memenuhi undangan itu.
Saat kita menghadiri pernikahan, insya Allah di dalamnya ada keberkahan. Kita juga bisa mengingat kembali saat-saat kita menikah dulu. Bayangkan bahwa saat-saat indah itu begitu nyata. Seakan baru terjadi. Dan temukan pembaharuan di sana.
Seusai menghadiri pernikahan, ajak pasangan hidup untuk mengingat kembali hari pernikahan. Seorang istri bisa memberikan stimulus seperti, “Dulu Mas pakai jas hitam ya saat pernikahan kita.” Semakin spesifik stimulus, semakin kuat memori itu kembali. “Iya, kamu dulu pakai jilbab putih bertabur bunga melati.”
2. Doakan pengantin baru
Yang tak kalah penting, doakan mereka yang kita diundang ke walimahnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan doa:
بَارَكَ اللَّهُ لَكَ وَ بَارَكَ عَلَيْكَ وَ جَمَعَ بَيْنَكُمَا فِيْ خَيْرٍ
“Semoga Allah menganugerahkan barakah kepadamu, semoga Allah juga menganugerahkan barakah atasmu, dan semoga Dia menghimpun kalian berdua dalam kebaikan”
Saat kita mendoakan kebaikan untuk orang lain, kita akan mendapatkan kebaikan yang serupa. Kita mendoakan keberkahan pengantin baru, insya Allah kita pun akan mendapatkan keberkahan.
Selain mendoakan secara langsung, doakanlah mereka saat kita sudah di rumah. Mengapa? Sebab doa yang kita panjatkan untuk sesama muslim tanpa sepengetahuan mereka akan lebih dikabulkan Allah. Dan malaikat akan mendoakan kebaikan serupa untuk kita. Malaikat mengaminkan sembari mendoakan kita: wa laka bimitslin.
3. Manfaat momentum pernikahan mereka untuk memperbarui pernikahan kita
Terkadang saya dan istri berfoto di pelaminan teman. Bagi sebagian orang, ini tampak konyol. Namun, hal-hal seperti ini bisa menyegarkan pernikahan kita.
Jika tempat pernikahan jauh, misal di luar kota, manfaatkan momen itu untuk rihlah. Datang ke kota itu sehari sebelumnya dan sempatkan untuk mengunjungi destinasi wisata bersama istri tercinta.
Jika tempat wisatanya memungkinkan, kita bisa melakukan kegiatan unik bersama pasangan hidup kita. Misalnya lomba lari. Ini juga, bagi sebagian orang, tampak konyol. Namun Rasulullah pernah melakukannya bersama Ummul Mukimin Aisyah radhiyallahu ‘anha.
Jika ada budjet yang cukup, menginap di hotel yang ada fasilitas bathtub-nya. Dari hadits shahih kita mendapati bahwa Rasulullah kadang mandi bersama istri beliau. Nah, kita bisa menjalankan sunnah Nabi ini untuk memperbarui pernikahan kita. Agar selalu menjadi pengantin baru. [Muchlisin BK/WebMuslimah]