Ayat kursi adalah Surat Al Baqarah ayat 255. Mengapa ayat ini bernama ayat kursi dan apa makna kursi dalam ayat ini?
Surat Al Baqarah ayat 255 dinamakan ayat kursi karena pada ayat ini terdapat kata kursiyyuhu (كرسيه) yang artinya adalah kursi-Nya.
وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ
… Kursi Allah meliputi langit dan bumi ….
Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir menjelaskan, makna asal kata al-kursi adalah al-ilmu. Karenanya, para ulama juga disebut sebagai al-karaasi. Sebab mereka adalah orang-orang yang menjadi pegangan atau sandaran.
Ada pula yang berpendapat bahwa makna kursi dalam ayat ini adalah keagungan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jadi, tidak ada yang namanya al-kursi sebagai tempat duduk, tidak ada al-qu’ud (duduk), tidak pula al-qaa’id (yang duduk).
Pendapat lainnya menyebutkan bahwa al-kursi di sini adalah kerajaan dan kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Baca juga: Isi Kandungan Surat Ali Imran Ayat 190-191
Sedangkan pendapat keempat, Allah menciptakan al-kursi di bawah arasy. Di bawah al-kursi ada langit dan bumi. Arasy jauh lebih besar daripada al-kursi.
“Maksud al-kursi dalam ayat ini adalah arasy,” kata Hasan Al Bashri. Namun menurut Ibnu Katsir, al-kursi bukanlah arasy. Karena arasy lebih besar dari al-kursi sebagaimana hadits:
بَيْنَ السَّماءِ الدُّنْيَا والَّتِي تَلِيْهَا خَمْسُ مِئَةِ عَامٍ؛ وَبَيْنَ كُلِّ سَمَاءٍ خَمْسُ مِئَةِ عَامٍ، وَبَيْنَ السَّابِعَةِ وَالكُرْسِيِّ خَمْسُ مِئَةِ عَامٍ، وَبَيْنَ الكُرْسِيِّ وَالماَءِ خَمْسُ مِئَةِ عَامٍ؛ وَالكُرْسِيُّ فَوْقَ الماَءِ، وَاللهُ فَوْقَ الكُرْسِيِّ، ويَعْلَمُ مَا أَنْتُمْ عَلَيْهِ
Antara langit dunia dengan langit berikutnya berjarak lima ratus tahun, dan jarak antara masing-masing langit berjarak lima ratus tahun. Antara langit ketujuh dengan kursi berjarak lima ratus tahun. Sedangkan jarak antara kursi dengan air berjarak lima ratus tahun. Kursi berada di atas air, sedangkan Allah berada di atas Kursi. Tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya amal-amal kalian. (HR. Baihaqi dan Ibnu Khuzaimah)
Syaikh Wahbah Az Zuhaili lantas mengingatkan, makna mana pun dari empat makna kursi dalam Ayat Kursi ini, yang terpenting adalah beriman akan adanya arasy dan kursi sebagaimana Al-Qur’an sebutkan dan tidak boleh mengingkari keduanya.
Quraish Shihab dalam Tafsir Al Misbah lebih memilih makna kekuasaan dan ilmu. Sedangkan Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar lebih memilih ilmu sebagai makna al-kursi. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/WebMuslimah]