Salah satu sunnah yang utama setelah idul fitri adalah puasa syawal. Bagi muslimah yang punya hutang puasa Ramadhan, mana yang lebih utama puasa syawal atau qadha terlebih dahulu. Haruskah qadha dulu agar mendapat keutamaan puasa syawal?
Pertanyaan ini wajar. Karena dalam haditsnya disebutkan “tsumma atba’ahu” (kemudian mengikuti puasa Ramadhan). Apakah keutamaan puasa syawal yang seperti puasa setahun penuh baru bisa didapatkan setelah puasa Ramadhan genap, yang berarti diqadha dulu bagi muslimah yang tidak lengkap puasanya karena haid?
Para ulama berbeda pendapat apakah puasa syawal atau qadha terlebih dahulu. Mazhab Hanbali mengatakan, tidak boleh berpuasa sunnah sebelum qadha’ puasa Ramadhan. Yang wajib harus didahulukan daripada yang sunnah. Qadha puasa Ramadhan harus diselesaikan baru menjalankan puasa sunnah.
Salah seorang ulama mazhab Hanbali terkemuka, Ibnu Rajab, menjelaskan bahwa meskipun puasa sunnah boleh dilaksanakan sebelum qadha puasa Ramadhan diselesaikan, keutamaan seperti puasa setahun penuh tidak bisa didapatkan. Sebab dalam hadits disebutkan:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun” (HR. Muslim)
Keutamaan seperti puasa setahun itu untuk orang yang “tsumma atba’ahu” (kemudian mengikutinya) dengan puasa enam hari di bulan Syawal. Sedangkan orang yang belum qadha puasa Ramadhan belum bisa dikatakan telah berpuasa Ramadhan.
Pendapat kedua mengenai puasa syawal atau qadha terlebih dahulu adalah pendapatnya jumhur ulama. Mereka menyatakan boleh puasa sunnah sebelum qadha puasa Ramadhan. Sedangkan mengenai apakah keutamaan puasa Syawal seperti puasa setahun penuh, sebagian ulama berpendapat seseorang bisa mendapatkan keutamaan tersebut meskipun belum selesai qadha puasa Ramadhan.
Di antara hujjahnya, orang yang terhalang beberapa hari puasa Ramadhan karena haid, ia tetap bisa disebut telah berpuasa Ramadhan. Selain itu, puasa Syawal telah ditentukan waktunya yang terbatas di bulan Syawal sedangkan qadha Ramadhan tidak hanya terbatas di bulan Syawal.
Puasa Syawal yang ideal
Yang ideal bagi muslimah adalah mengkompromikan dua pendapat di atas. Yakni mengqadha’ puasa Ramadhan terlebih dahulu lalu mengerjakan puasa syawal. Sehingga ia keluar dari khilafiyah ulama dan mendapatkan keutamaan puasa syawal yang tak seorang ulama pun berselisih.
Menurut data medis modern, periode haid umumnya adalah 2-7 hari. Jika demikian, maka masih cukup waktu di bulan Syawal untuk mengqadha puasa Ramadhan lalu menyusulnya dengan puasa Syawal.
Jika bisa memilih opsi ideal ini, maka terjawab sudah pertanyaan apakah puasa syawal atau qadha terlebih dahulu.
Baca juga: Qiyamul Lail
Puasa Syawal yang diamalkan Aisyah
Bagaimana jika ada kendala lain sehingga tidak cukup waktu untuk qadha puasa Ramadhan dan puasa Syawal di bulan ini? Puasa syawal atau qadha terlebih dahulu? Para muslimah bisa mencontoh apa yang dilakukan oleh Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha.
Karena kesibukannya melayani Rasulullah, Bunda Aisyah qadha puasa Ramadhan pada bulan Sya’ban. Dengan kesibukan itu, beliau mendahulukan puasa Syawal daripada qadha puasa Ramadhan.
كَانَ يَكُونُ عَلَىَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِيَهُ إِلاَّ فِى شَعْبَانَ الشُّغُلُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَوْ بِرَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-
“Dulu aku punya kewajiban puasa. Aku tidaklah bisa membayar utang puasa tersebut kecuali pada bulan Sya’ban karena kesibukan dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Muslim)
Demikian panduan singkat bagi muslimah untuk menjawab pertanyaan apakah puasa syawal atau qadha terlebih dahulu. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/WebMuslimah]
*Pembahasan lengkap puasa syawal mulai dari hukum, keutamaan, waktu, niat dan tata cara bisa dibaca di artikel Niat Puasa Syawal