Beranda Tazkiyah Renungan Life Begins at Forty, Ada Apa dengan Usia 40 Tahun?

Life Begins at Forty, Ada Apa dengan Usia 40 Tahun?

0

Banyak yang beranggapan bahwa usia matang seseorang adalah ketika 40 tahun. Bahkan saya pernah mendengarkan seminar seorang pelaku bisnis mengatakan bahwa ketika seorang menapaki usia 40 tahun dan secara finansial dia cukup maka itu menggambarkan kehidupan finansial selanjutnya.

Di lain kesempatan saya ingat seorang motivator mengatakan usia manusia dibagi menjadi 3 tahap.
Pertama, 0 sampai 20 tahun: faktor kekuatan fisik yang dominan. Kedua, 20 tahun sampai 40 tahun: faktor kecerdasan akal yang dominan. Ketiga, 40 tahun sampai 60 tahun: faktor spiritual yang dominan.

Puber kedua konon juga dimulai saat usia 40 tahun. Ada yang mengistilahkan krisis paruh baya, berupa gejolak emosional tertentu yang terjadi pada rentang usia 40 tahun hingga 60 tahun. Tidak hanya dialami oleh kaum pria tapi sebenarnya juga dialami wanita, hanya saja berbeda karakter.

Krisis paruh baya disebabkan oleh tiga perubahan. Pertama karena waktu luang jadi lebih banyak. Anak-anak sudah mulai beranjak dewasa, kehidupan sudah mulai mapan sehingga bisa mencari kesibukan lain.

Kedua, terjadi perubahan bentuk fisik. Kesehatan mulai menurun, yang wanita mulai terjadi perubahan hormon hingga ada yang mengalami menopause.

Ketiga, terjadi perubahan struktur keluarga. Misalnya orang tua meninggal atau anak-anak mulai menikah dan meninggalkan rumah.

Islam memberi apresiasi tersendiri terhadap tahapan usia ketika mencapai 40 tahun seperti secara eksplisit ada dalam firmanNya dalam surat Al Ahqaf ayat 15.

“…. Apabila dia telah dewasa dan umurnya mencapai 40 tahun, dia berdoa, “Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmatMu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku, dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridloi, dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sungguh aku bertobat kepada Engkau dan sungguh aku termasuk orang muslim”

Doa dalam ayat tersebut dianjurkan untuk dibaca bagi yang berusia 40 tahun juga yang lebih dari usia tersebut. Diuraikan beberapa gejala dari mereka yang telah mencapai usia tersebut, tentang nikmat sempurna yang telah diterima dirinya dan orangtuanya, kecenderungan diri yang beramal positif serta terbangunnya keluarga harmonis, kecenderungan diri untuk bertaubat dan kembali pada Sang Pencipta serta ketegasan diri untuk mendeklarasikan sebagai pemeluk Islam yang seutuhnya.

Saya jadi teringat saya lulus pendidikan spesialis menjelang usia 40 tahun, mulai belajar tarjim juga di usia yang sama, belajar renang juga di masa itu, mulai menulis juga, mulai bijaksana dalam mensikapi perbedaan pendapat, mulai ini dan itu. Lalu bagaimana dengan anda? [Uyik Unari]