4. Mengajukan 5 pertanyaan maut
Ubaid bin Umair bin Qatadah Al Laitsi Al Junda’i Al Makki, nama lengkapnya. Ia seorang tabi’in yang pernah digoda oleh salah satu wanita tercantik di Makkah.
Satu hari, wanita itu mendatangi Ubaid. Ia berpura-pura meminta nasehat ke pojok masjid dengan alasan kebutuhannya amat penting. Sesampainya di sana, wanita itu membuka cadarnya dan tampaklah wajah cantiknya laksana bening rembulan. “Apa yang kau lakukan?” kata Ubaid melihat kejanggalan wanita tersebut.
“Sungguh, aku mencintaimu. Aku hanya ingin jawaban darimu,” sergah wanita itu, terus berusaha menggoda Ubaid.
“Sebentar,” kata Ubaid. Kini nadanya mulai naik. “Ada beberapa pertanyaan yang jika kau menjawabnya dengan jujur, maka aku akan menjawab pertanyaanmu tadi.”
“Baik, aku akan menjawabnya dengan jujur.”
“Pertama, seandainya Malaikat Maut datang menjemputmu saat ini, apakah engkau senang aku memenuhi ajakanmu?” wanita itu tak menyangka akan mendapatkan pertanyaan yang langsung mengingatkannya dengan kematian.
“Tidak”
“Kedua, seandainya saat ini engkau berada di alam kubur dan sedang didudukkan oleh Malaikat Munkar dan Nakir untuk ditanyai, apakah engkau senang aku penuhi ajakanmu?”
“Tidak”
“Ketiga, seandainya saat ini semua manusia menerima catatan amalnya dan engkau tidak tahu apakah kau akan mengambilnya dengan tangan kanan atau tangan kiri, apakah engkau senang jika aku memenuhi ajakanmu?”
“Tidak”
“Keempat, seandainya saat ini seluruh manusia digiring ke timbangan amal dan engkau tidak tahu apakah timbangan amal kebaikanmu lebih berat atau justru amal buruknya yang lebih berat, apakah engkau senang jika aku memenuhi ajakanmu?”
“Tidak”
“Kelima, seandainya saat ini engkau berada di hadapan Allah untuk dimintai pertanggungjawaban atas semua nikmatNya yang telah dianugerahkan kepadamu, masihkah tersisa rasa senang di hatimu jika aku memenuhi ajakanmu?”
“Demi Allah, tidak”
“Kalau begitu wahai wanita, takutlah kepada Allah. Betapa Allah telah memberikan segalanya kepadamu.” Kini ia tak kuasa menahan air mata. Tadi ia datang ke Masjidil Haram berpura-pura mencari nasehat, kini ia benar-benar mendapatkan nasehat yang benar-benar menyentuhnya. Sejak saat itu, wanita tersebut bertaubat dan menjadi ahli ibadah.
Semoga bisa dijauhkan dari segala perbuatan zina. Aamiin
Amin
Ternyata ada wanita yang spt itu ….
Waduh, kalau gue berada diposisi pemuda pemuda hebat itu, mungkin gue gak mampu menolaknya..
Diperlukan iman yang mengakar supaya bisa melawan semua godaan seperti itu.
Semua aja kita selalu dalam lindungannya aamin Dan bisa menyadarkan wanita yg masih sesat.
Byk banget halamannya, ini sama sj dgn jualan halaman
Komentar ditutup.